Rabu, 15 Juni 2011

Impor Sapi Distop, Pedagang Daging 'Pusing Tujuh Keliling'

JAKARTA, M86 - Penghentian impor daging sapi dari Australia ke Indonesia membuat pedagang daging di pasar tradisional terkena imbas kenaikan harga. Untuk setiap kilogram daging sapi, pedagang harus menanggung kenaikan dari Rp 65.000 menjadi Rp 66.000 per kilogram. Padahal, harga eceran yang dijual pedagang kepada pembeli masih menggunakan harga lama yaitu Rp 65.000 per kilogram. Tak pelak, mereka pun mengaku pusing tujuh keliling.

Sudarja (53) pedagang daging sapi di PD Pasar Jaya Cengkareng, Jakarta Barat, mengatakan memang kenaikan harga Rp 1.000 rupiah tersebut tidak terasa jika hanya membeli satu kilogram. Namun, yang menjadi masalah karena pedagang biasa membeli dengan jumlah banyak.

“Setiap hari dengan beberapa teman sesama pedagang kami membeli paling sedikit tiga kuintal daging sapi. Jadi bayangkan saja sudah berapa uang yang kami harus tambah akibat kenaikan harga tersebut,” keluhnya, Rabu (15/6).

Sudarja yang mengaku sudah berdagang daging di Pasar Cengkareng sejak 1986 mengaku, membeli daging sapi dari wilayah Kosambi dan seputar Tangerang yaitu, Wadas, Karawaci dan Blendung. Ia mengaku tidak berani menaikkan harga karena khawatir pembeli atau langganannya akan pergi.

“Tingkat ekonomi masyarakat masih rendah, jika dinaikkan harganya sedikit saja mereka pindah beli ke tempat lain. Saya tidak mau ambil resiko, dan tetap jual daging dengan harga lama yaitu Rp 65.000 per kilogram,” ujarnya.

Jika di Pasar Cengkareng pedagang daging tetap bertahan dengan harga lama, tidak demikian halnya dengan pedagang di Pasar Tomang, Grogolpetamburan. Asep Karta (50), salah seorang pedagang, mengaku membeli daging seharga Rp 67.000 per kilogram, kemudian menjualnya kembali Rp 70.000 per kilogram. “Kenaikan harga Rp 3.000 buat masyarakat yang tinggal di seputar Grogolpetamburan yang umumnya orang kaya tidak ada masalah,” paparnya.

Namun, untuk jangka panjangnya, demi kestabilan harga daging Sudarja dan Asep meminta pemerintah kembali mengimpor sapi dari Australia. Karena sebentar lagi akan ada lebaran.

“Lebaran tahun lalu saja harga daging sapi mencapai Rp 85.000 per kilogram. Kalau tidak ada daging sapi Australia tidak menutup kemungkinan lebaran tahun ini harga daging bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram. Kami khawatir pembeli sepi dan berdampak pada kelangsungan usaha kami,” tandasnya. (dya)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails