JAKARTA, MP - Warga RT 11/12, Kelurahan Cengkarengtimur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, meminta pihak kelurahan setempat dan Sudin Kebersihan Jakarta Barat lebih serius menangani masalah sampah di lahan seluas 500 meter persegi yang berdekatan dengan pemukiman warga. Sebab, meski telah terpasang plang larangan membuang sampah masih ada saja yang membuang sampah di tempat tersebut.
Bahkan, karena sampah itu tak pernah diangkut, tingginya hingga menggunung. Ironisnya, jika di musim hujan warga pun harus menghirup aroma tidak sedap dari tempat pembuangan sampah tersebut, karena sampah yang basah menimbulkan bau yang menyengat dan menjadi tempat bersarangnya belatung serta lalat.
“Memang sekitar dua tahun lalu pihak kelurahan dan Sudin Kebersihan pernah melakukan penertiban. Tapi karena kurang ketatnya kontrol dari pihak terkait tetap saja lahan tersebut jadi tempat pembuangan sampah. Padahal, sudah puluhan tahun lahan ini jadi tempat pembuangan sampah,” ujar Herudin, warga setempat, Senin (15/11).
Herudin menuturkan, awalnya lahan itu merupakan rawa yang cukup luas. Namun oleh segelintir orang lahan tersebut kemudian dimanfaatkan jadi lokasi pembuangan sampah dari pasar buah pisang Cengkareng. Tidak hanya itu, di lokasi kini juga berdiri lapak-lapak hunian dengan sekitar 70 kepala keluarga (KK). Mereka juga kini terdaftar sebagai warga RT 11.
Sedangkan, selebihnya lahan kosong yang ada tetap dijadikan tempat pembuangan sampah. Untuk itu ia meminta agar pihak berwenang lebih bersikap tegas dan serius menangani persoalan sampah tersebut. Apalagi saat ini sering hujan, sehingga tak jarang air sampah dan sejumlah binatang seperti lalat, kecoa dan belatung bermigrasi ke rumah warga.
Menyikapi masalah itu Wakil Walikota Jakarta Barat, Sukarno, mengaku akan berkoordinasi dengan Lurah Cengkarengtimur. Tindakan itu dilakukan agar ia terlebih dahulu mendapatkan informasi yang jelas tentang keberadaan lahan tersebut.
“Kalau warga yang membuang sampah di lahan tersebut jelas salah. Seharusnya di tempat sampah yang telah dikoordinasi dengan RW masing-masing. Tapi demi kejelasan untuk menuntaskan masalah itu saya akan koordinasi dahulu dengan lurah setempat,” tandasnya. (cok)
Senin, 15 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar