JAKARTA, MP - Budaya memberikan uang pada sanak-saudara atau tetangga yang berkunjung pada hari Lebaran menyebabkan kebutuhan uang receh meningkat. Kondisi itu dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk menyediakan jasa penukaran uang receh, Selasa (31/8).
Saat ini para penyedia jasa penukaran uang receh sudah marak di Jakarta. Seperti di sepanjang jalan Gajah Mada sekitar Glodok dan Kota Tua, Jakarta Barat, Puluhan pria dan wanita berjejer di pinggir jalan memamerkan gebokan uang kertas pecahan antara Rp 1.000 hingga Rp 20.000. "Sudah sejak sekitar 1 minggu ini kami mulai menyediakan penukaran uang receh," ujah Iman, 40 tahun, salah satu penyedia jasa penukaran uang receh di Jalan Gajah Mada.
Jasa penukaran uang receh itu lumayan menguntungkan, dalam tiap transaksi penukaran uang receh Iman bisa memperoleh untung sebesar 10 persen. "Misalnya tukar Rp 500 ribu, kita ganti dengan Rp 450 ribu, lumayan bisa untung Rp 50 ribu," katanya. "Kalau lagi ramai, bisa menukar uang hingga Rp 5 juta," lanjutnya. Rata-rata pembelinya adalah masyarakat yang melintas di sepanjang jalan Gajah Mada.
Menurut Iman banyaknya orang menukar uang receh karena untuk persiapan saat Lebaran nanti. "Ada yang untuk pulang kampung, biasanya mereka memberi uang saku pada anak-anak keluarga mereka di kampung, dari pada tukar uang receh di bank antri lama mendingan tukar di sini, lebih cepat," ujarnya.
Meskipun menguntungkan, Iman mengaku pekerjaan musiman yang mereka kerjakan juga beresiko. "Kadang takut juga kalau dirampok, karena orang melihat kami bawa uang cukup banyak," katanya. Karena itu biasanya dalam melakukan jasa penukaran uang mereka lakukan secara berkelompok, "Meskipun tempatnya terpisah-pisah tapi tidak jauh, jadi bisa saling mengawasi," lanjutnya. Selain itu mereka juga hanya beroperasi pada siang hari. (cok)
Selasa, 31 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar