JAKARTA, MP - Peristiwa kebakaran masih menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta Barat. Terakhir, kebakaran cukup besar melanda pabrik sandal yang di Kelurahan Kamal RT 06/2, Kamis (11/3). Meski demikian, secara umum kasus kebakaran di wilayah Jakarta Barat mengalami penurunan cukup signifikan. Bahkan, sejak Januari hingga pertengahan Maret 2010 ini, jumlah kasus kebakaran tercatat hanya 14 kasus. Padahal, pada periode yang sama di tahun 2009 kasus kebakaran di Jakarta Barat mencapai 43 kasus, dari total 214 kasus sepanjang tahun 2009.
Dari delapan kecamatan di Jakarta Barat, Kalideres tercatat menduduki angka tertinggi dengan 6 kasus kebakaran. Disusul Kecamatan Tambora 3 kasus, Tamansari 2 kasus, Kembangan 1 kasus, Palmerah 1 kasus, Gorogolpetamburan 1 kasus, dan Kebonjeruk nihil.
“Kecamatan Kalideres menjadi yang terbanyak, dan terbakarnya pabrik sandal di Tegalalur menjadi kasus terbesar di wilayah padat penduduk tersebut,” ungkap Sudjadi, Kasudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Barat, Senin (15/3).
Namun kasus-kasus kebakaran di Kecamatan Kalideres selama ini tergolong kecil. Bahkan, inisiatif warga tak jarang dapat memadamkan api saat petugas belum datang. Hanya, kasus kebakaran pada pabrik sandal beberapa hari lalu saja yang tergolong besar, dan merenggut korban jiwa hingga empat orang.
“Dari, 14 kasus kebakaran sejak Januari hingga Maret, 12 kasus kebakaran rata-rata disebabkan korsleting listrik dan 1 kasus disebabkan oleh kompor gas. Sedangkan kasus terbakarnya pabrik sandal masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” ungkapnya.
Kasus kebakaran, kata Sudjadi, biasanya meningkat di saat musim kemarau dan menjelang lebaran. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah membagikan alat pemadam api ringan (apar) ke masing-masing RW di 56 kelurahan di Jakarta Barat. Selain itu, Sudin Damkar dan PB Jakarta Barat juga melakukan pembinaan terhadap warga dengan memberikan pelatihan Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) atau sebelumnya disebut program Barisan Relawan Pemadam Kebakaran (Balakar).
“Tahun ini akan dilatih SKKL sebanyak 40 orang utusan dari 40 RW. Ini akan menambah jumlah warga yang telah memiliki kemampuan memadamkan api sesuai prosedur, yang jumlahnya sudah mencapai 24 orang," tandasnya. (red/*bj)
Senin, 15 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar