Sabtu, 13 Maret 2010

Akses Jalan Ditutup, Warga Kampung Bulak Protes

JAKARTA, MP - Ulah pengembang Perumahan Permata Buana yang menutup jalan umum, membuat warga Kampung Bulak, RT 07/08, Kelurahan Kembanganutara, protes. Terlebih, akses jalan itu ditutup dengan urukan tanah setinggi satu meter sehingga tidak hanya mengakibatkan warga terancam terisolir, tetapi juga mengakibatkan pemukiman warga terancam banjir.

"Itu satu-satunya jalan, ke mana lagi kami keluar masuk kampung kalau jalan itu ditutup," protes Ny Rosmeri S, warga setempat, Sabtu (13/3).

Menurutnya, pengurukan itu sudah dilakukan sejak dua minggu lalu dengan menggunakan alat berat pada malan hari. Sejumlah warga telah meminta penjelasan kepada pengembang, tetapi warga tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan sehingga warga nyaris terlibat baku pukul.

"Jalan itu sudah ada sejak 1987, dan kala itu dibuat oleh pemerintah dalam program padat karya," tambahnya.

Tidak hanya itu, warga juga mengaku sudah melaporkan hal itu dengan mengirimkan surat kepada lurah dan camat. Tetapi, pengurukan hingga saat ini tetap berlangsung.

"Bisa jadi warga akan bertindak brutal bila protes itu tidak ditanggapi," katanya.

Lurah Kembanganutara Lamri mengatakan, kelurahan sudah berusaha memfasilitasi aspirasi warga dengan meminta penjelasan dari PT Permata Buana. Menurutnya, berdasarkan bukti-bukti tanah, jalan itu memang milik pengembang. "Lahan yang berupa jalan itu memang milik PT Permata Buana yang dijual ahli waris," jelasnya.

Namun menurutnya, pengembang tidak seharusnya menutup jalan secara total dan menyisakan jalan selebar satu meter untuk digunakan pejalan kaki dan sepeda motor.

"Tapi, warga menginginkan jalan tetap seperti sedia kala agar selain sepeda motor, mobil juga bisa lewat," tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails