Selasa, 12 Januari 2010

Polisi Belum Berhasil Ungkap Kasus Penculikan Bayi

JAKARTA, MP - Tiga hari paska peristiwa penculikan bayi yang terjadi di Puskesmas Kembangan, Jakarta Barat, petugas Kepolisian belum menemukan titik terang terkait kasus tersebut. Dari sembilan saksi yang diperiksa, petugas belum dapat menarik kesimpulan, siapa pelaku dan apa motif di balik penculikan tersebut.

Munculnya dugaan, kasus tersebut bermotifkan cemburu karena korban merupakan istri kedua juga belum bisa dibuktikan kebenarannya. “Sampai saat ini kita belum menemukan titik terang terkait kasus ini,” ujar Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Kompol Barnabas Imam, Selasa (12/1).

Pihaknya, kata Barnabas, hingga kini masih terus melakukan proses penyelidikan. Salah satunya dengan memeriksa sebanyak 9 orang saksi, masing-masing Edi Sugianto yang merupakan saksi pelapor, kemudian dua orang bidan puskesmas bernama Sri Lestari dan Yatun. Saksi lain adalah Kepala Puskesmas Kembangan Dara Pahlarini, dan dua satpam bernama Winata dan Mahawi serta adik korban yang bernama Lestari. Saksi lain bernama Sahroni, yang mengaku melihat penculik kabur dengan dibonceng sepeda motor sambil mengendong bayi juga ikut dimintai keterangan. Saksi terakhir yang diperiksa adalah Herlinda alias Lingling yang merupakan istri pertama korban.

Barnabas menuturkan, dari sembilan saksi yang diperiksa, salah satunya adalah Herlinda alias Lingling, yang merupakan istri pertama Edi Sugianto. Polisi turut memeriksa Herlinda, guna menyelidiki dugaan adanya motif cemburu dalam kasus ini. Namun kata Barnabas, Herlinda mengelak tuduhan tersebut, dan mengaku hubungannya dengan istri kedua suaminya itu baik-baik saja.

Bahkan Herlina pun mengaku tidak mengetahui sama sekali kalau madunya itu hamil dan tengah melahirkan. Hal tersebut dikarenakan Herlina tinggal di Palmerah sedangkan korban tinggal di daerah Joglo, Kembangan. “Dari pengakuan saksi, dirinya tidak mengetahui kalau istri kedua dari suaminya itu hamil dan sedang melahirkan di Puskesmas Kembangan,” tutur Barnabas mengutip pengakuan Herlinda.

Paska peristiwa naas tersebut, korban Murtanti hingga kini masih bertahan di Puskesmas Kembangan. Meski sudah terlihat tidak menangis seperti sehari sebelumnya, namun raut wajah sedih dan penuh perasaan menyesal masih terpancar dari wanita tersebut. Dirinya pun bertekad akan tetap menunggu di puskesmas hingga menemukan titik terang di mana keberadaan bayi yang baru saja dilahirkannya itu. “Saya akan tetap tinggal di sini sampai anak saya ditemukan,” ucapnya lirih.

Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Yenuarti Suazi, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Salah satunya dengan melaksanakan instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, agar seluruh puskesmas meningkatkan sistem keamanannya masing-masing. Selain itu juga meningkatkan kedisiplinan para petugas puskesmas, diantaranya memakai tanda pengenal (identitas) serta menggunakan seragam saat bertugas. “Kita sudah mengumpulkan seluruh kepala puskesmas se-Jakarta Barat untuk melaksanakan instruksi wagub tersebut,” tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails