JAKARTA, MP - Terpidana kasus korupsi BLBI Artalyta Suryani alias Ayin tidak mau menyantap makanan yang disediakan oleh petugas Lembaga Pemasyarakat Perempuan Tangerang sejak dia dipindahkan dari Rumah Tahanan Kelas II Pondok Bambu, Jakarta Timur, pekan lalu.
“Kami memberi dia makanan standar tahanan. Tapi tidak pernah dimakan,” kata Kepala Lapas Perempuan Tangerang Arti Wirastuti ketika menghadiri Launching Zero Toleransi Narkoba di Terminal I D Bandara Soekarno-Hatta yang juga dihadiri oleh Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Ternyata Ayin lebih memilih menyantap makanan yang dibawa oleh keluarganya yang setiap hari datang menjenguk ke Lapas Perempuan Tangerang.
Hingga siang kemarin, Ayin masih menempati ruang isolasi di Lapas Perempuan Tangerang. Rencananya, petugas baru memindahkannya ke sel pada Kamis 21 Januari 2010 sekitar pukul 9.00.
Arti memastikan Ayin tidak akan mendapatkan perlakuan istimewa di sel Lapas Tangerang. Ayin akan disatukan dalam satu sel bersama seorang narapidana kasus korupsi lainnya yang juga baru dipindahkan dari Rutan Pondok Bambu.
“Sel itu seharusnya berkapasitas satu orang, tapi ini nanti akan ditempati tiga orang (karena over kapasitas),” kata Arti.
Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan yang ikut berperan dalam korupsi BLBI ini dipindahkan dari Pondok Bambu karena dia dipergoki tidak di dalam selnya saat Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menggerebek rumah tahanan itu. Ayin justru berada di ruangan lantai tiga kompleks perkantoran Rutan, dengan segala fasilitas mewahnya.
Diisolasi
Sekedar untuk diketahui sejak dipindahkan dari Rumah Tahanan Kelas II Pondok Bambu, Jakarta Timur, terpidana kasus korupsi BLBI, Artalyta Suryani alias Ayin, masih menempati ruang isolasi di Lembaga Pemasyarakat Perempuan Tangerang hingga kemarin. Rencananya, petugas baru memindahkannya ke sel pada Kamis (21/1) sekitar pukul 9.00.
Ketua Lapas Perempuan Tangerang Arti Wirastuti mengatakan hari ini sel yang akan ditempati oleh Ayin sudah disiapkan. Arti memastikan Ayin tidak akan mendapatkan perlakuan istimewa di sel Lapas Tangerang. Ayin akan disatukan dalam satu sel bersama seorang narapidana kasus korupsi lainnya yang juga baru dipindahkan dari Rutan Pondok Bambu.
“Sel itu seharusnya berkapasitas satu orang, tapi ini nanti akan ditempati tiga orang (karena over kapasitas),” kata Arti ketika menghadiri Launching Zero Toleransi Narkoba di Terminal I D Bandara Soekarno-Hatta yang juga dihadiri oleh Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ayin dipindahkan dari Pondok Bambu karena dia dipergoki tidak di dalam selnya saat Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menggerebek rumah tahanan itu. Ayin justru berada di ruangan lantai tiga kompleks perkantoran Rutan, dengan segala fasilitas mewahnya. (red/*vnc)
Kamis, 21 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar