JAKARTA, MP - Upaya menjaga Kebersihan lingkungan di kawasan Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres Jakarta Barat, belakangan ini terkendala oleh ulah segelintir pemulung yang tidak bertanggung jawab. Sebanyak 35 tempat sampah di terminal tersebut raib digondol pencuri yang diduga menyamar berprofesi sebagai pemulung. Akibatnya sampah banyak berserakan di sudut-sudut terminal, sejak Oktober lalu hingga pertengahan Desember 2009 ini.
Mungkin karena bahan tempat sampah itu terbuat dari plastik, sehingga membuat para pemulung tergiur untuk mencuri dan menjualnya kepada pengepul. Karena itu, pihak terminal berencana mengganti tempat sampah yang telah hilang itu dengan bahan lain yang tidak menarik perhatian pemulung. Tak hanya itu, pengamanan di kawasan terminal juga akan ditingkatkan dengan mengintensifkan petugas keamanan terminal. "Selama ini kita dibuat kesal oleh ulah pemulung yang kerap mencuri tempat sampah di terminal Kalideres. Akibatnya penumpang bus banyak yang mengeluh, karena kesulitan membuang sampah," kata Hengki Sitorus, Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres, Minggu (20/12).
Hengki mengatakan, awalnya jumlah tempat sampah yang ada di lingkungan Terminal Kalideres berjumlah sekitar 100 unit. Tapi saat ini jumlahnya berkurang, tinggal tersisa sekitar 50 unit. Hal inilah yang membuat para penumpang bus, kesulitan membuang sampah di tempat yang semestinya. Sehingga saat Suku Dinas Kebersihan Jakbar melakukan operasi yustisi kebersihan pekan lalu, banyak penumpang yang terjaring operasi. "Kurangnya jumlah tempat sampah ini memang banyak dikeluhkan penumpang bus, karena mereka kesulitan membuang sampah," ujar Hengki.
Selanjutnya, agar tempat sampah yang ada di terminalnya tidak membuat tertarik para pemulung untuk mencurinya, maka tempat sampah yang baru nanti bahan dasarnya terbuat dari ban bekas. Bahan ini dinilai tidak memiliki nilai jual, sehingga tidak mungkin dicuri. Selain itu, bahan ini juga tergolong awet karena anti pecah. Kelebihan lain adalah harganya yang relatif murah, yakni hanya Rp 50 ribu untuk setiap unitnya. "Saya berniat memesan sekitar 50 unit untuk tahap pertama," katanya.
Lebih lanjut Hengki menuturkan, selama menunggu penambahan jumlah tempat sampah, pihaknya akan terus melakukan upaya menjaga kebersihan lingkungan. Sosialisasi kepada para penumpang bus terus diberikan, baik itu melalui pengeras suara maupun spanduk-spanduk. Penumpang dihimbau untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Selain kepada penumpang, himbauan menjaga kebersihan juga diberikan kepada para sopir dan karyawan bus.
"Meski jumlah tempat sampah minim, bukan berarti upaya penanganan kebersihan di terminal ini terhenti. Kita akan terus melakukan sosialisasi kepada para penumpang dan sopir serta petugas PO bus," tandasnya. (red/*bj)
Minggu, 20 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar