JAKARTA, MP – Walikota Jakart Barat, HM.Djoko Ramadhan menginstruksikan Sudin Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) segera meneliti dinding (tembok) bangunan bekas kebakaran di Jembatan Besi Tambora.
Caranya memberi tanda untuk dinding yang masih bisa digunakan dan merobohkan dinding yang membahayakan.”Sudin P2B harus tegas, tidak memperkenankan lagi bagi warga yang akan mendirikan bangunannya lebih dari dua lantai.”tegasnya di lokasi kebakaran, Jumat siang.
Kondisi bekas bangunan yang terbakar, kondisinya memprihatinkan karena konstruksinya ada bangunan yang dibuat sampai 4 lantai, yang bisa mengancam keselamatan warga di sekitarnya.”Nanti tidak ada lagi bangunan di lokasi ini melebihi dari dua lantai,”harap walikota kepada Wakil Walikota Drs.H.Sukarno yang turut meninjau ke lokasi kebakaran.
Terhadap bangunan yang hangus dan dikhawatirkan ambruk, harus segera dibongkar.”Hari Minggu tembok yang membahayakan dan sampah bekas kebakaran sudah harus dibersihkan.”ujar walikota. Untuk kerja bhakti ini akan mengerhkan semua instansi terkait.
Terkait bagi murid sekolah yang terkena musibah kebakaran, Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen), selambat-lambatnya hari Minggu sudah memberikan seragam sekolah.”Senin murid maupun siswa sudah bisa bersekolah dengan menggunakan seragamnya.”harapnya.
Musibah kebakaran yang terjadi Kamis (11/12) menghanguskan 191 bangunan, di mana 177 bangunan di RW 08, 2 bangunan di RW 09 dan 12 bangunan di RW 010 Kelurahan Jembatan Besi. Akibatnya sedikitnya 243 KK (1.578 jiwa) kehilangan tempat tinggal dan sementara ditampung di 8 tenda di lapang bola Persima Kelurahan Kali Anyar.”Untuk dapur umum sementara disiapkan selama l minggu, tapi jika diperlukan waktunya relatif bisa ditambah.”sambung walikota.
Walikota juga menginstruksikan Sudin Perindustrian dan Energi untuk mengawasi dan mendampingi PLN melakukan sweeping listrik.”Selama 2009 sudah 33 kali dilakukan sweeping listrik untuk di wilayah Kecamatan Tambora.”tutur walikota.
Berharap Bantuan
Pasca kebakaran di lokasi , hanya tersisa penderitaan warga.Seperti Ny.Narmi (50) warga RT 006/08 rumah dan harta bendanya habis terbakar .”Hanya tinggal baju yang menempel dan yang bisa diselamatkan,”lirihnya.
Saat kebakaran ia berada di rumah bersama cucunya, sedang suami, 3 anak dan mantunya sedang keluar.
Penderitaan yang sama juga dialami Ny.Yuli, tapi ia masih bisa menyelamatkan bayinya yang baru dilahirkan beberapa bulan . Tak banyak cerita dari Ny.Yuli karena ia masih dirundung kesedihan dan selalu menangis. (red/*pk)
Jumat, 11 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar