JAKARTA, MP - Hujan deras yang mengguyur Jakarta Kamis (12/11) siang mengakibatkan dua pohon besar jenis angsana tumbang di Jalan Joglo Raya, Jakarta Barat.
Pohon tumbang langsung menimpa rumah dan sebuah metromini yang tengah melintas di kawasan tersebut. Tak hanya itu, pohon tersebut juga langsung menimpa kabel listrik hingga putus.
Heri (27), seorang warga, mencoba mengevakuasi kabel listrik yang putus dan bangkai pohon yang tumbang persis di depan kantornya di Jalan Joglo Raya No 73, Kembangan. Ironisnya, karyawan Koperasi Wahan Kalpika (KWK) ini tersengat aliran listrik hingga terpental ke tengah jalan.
Dalam sekejap, tangan korban langsung gosong tersetrum aliran listrik. Oleh rekan-rekannya, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, Tangerang.
"Dahan pohon angsana yang tumbang tadi menimpa kabel hingga terputus. Melihat itu, Heri berinisiatif memindahkan kabel agar tidak melukai warga yang melintas, ternyata malah dia sendiri yang jadi korban," ujar Najib (31), teman sekantor Heri.
Hingga kini, lanjut Najib, rekannya itu masih terbaring lemas di rumah sakit. Berdasarkan keterangan dokter yang memeriksa, kemungkinan besar beberapa jarinya yang gosong akan diamputasi. "Saya tadi mengantar Heri ke rumah sakit dan menurut dokter jari teman saya itu akan diamputasi," terang Najib.
Pantauan di lokasi kejadian, hingga saat ini bangkai pohon angsana, sebagiannya masih tergeletak di Jalan Raya Joglo, tepatnya di depan Kantor KWK. Pohon tersebut, selain menimpa kabel listrik juga rumah milik H Yunus, warga setempat dan sebuah gerobak pecel lele milik Abdul Rohman.
Akibat kejadian tersebut, bagian depan atap rumah Haji Yunus langsung hancur dan gentingnya berserakan di tanah. Beruntung saat kejadian, rumah tersebut dalam keadaan kosong karena ditinggal pemiliknya.
Namun akibat kejadian tersebut, baik H Yunus maupun Rohman mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Yunus mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 4 juta. Demikian halnya Rohman, mengaku menderita kerugian Rp 1,5 juta, karena peralatannya untuk berjualan hancur dan tak bisa digunakan lagi.
Abdul Rohman mengatakan, beberapa waktu lalu, H Yunus mengatakan pada dirinya bahwa ia pernah mengajukan usulan ke Sudin Pertamanan Jakarta Barat agar pohon tersebut ditebang. Namun karena dimintai uang Rp 2 juta oleh seorang oknum petugas Sudin Pertamanan, maka H Yunus tidak sanggup dan membiarkan pohon itu tetap tumbuh.
"Haji Yunus mengatakan kepada saya kalau dia pernah mengajukan pemangkasan pohon, tapi karena dimintai uang maka permintaan itu tidak dilanjutkan," tuturnya.
Kini ia berharap agar kerugian yang dideritanya itu segera diatasi oleh Sudin Pertamanan setempat. "Saya akan tetap minta ganti rugi karena kejadian ini. Mudah-mudahan pemerintah segera memberikan ganti rugi kepada saya," ungkapnya.
Lurah Joglo, Masud Effendi, mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Pihaknya berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Sudin Pertamanan Jakarta Barat untuk mengintensifkan pemangkasan pohon di wilayahnya.
"Kejadian ini tentu sama sekali tidak kita inginkan dan ke depan kita akan melakukan koordinasi dengan sudin pertamanan untuk mengintensifkan pemangkasan dahan pohon yang lebat," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, bangkai pohon tumbang itu sebagiannya masih menutupi Jl Joglo Raya. Sehingga arus kendaraan dari perempatan Joglo hingga arah Ciledug masih mengalami kemacetan parah.
Sejauh ini, Kasudin Pertaman Jakbar, Adida Noor, belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, telepon selulernya dalam kondisi tidak aktif. (red/*wk)
Kamis, 12 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar