JAKARTA, MP - Ratusan warga Jakarta Barat, Minggu (15/11), tumpah ruah memadati kawasan Kota Tua. Mereka berbondong-bondong datang dari berbagai wilayah untuk menyaksikan atraksi budaya Betawi sekaligus menikmati hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di daerah tersebut. Bahkan acara HBKB ini diwarnai dengan aksi simpati penempelan stiker pelarangan merokok di tiap kendaraan umum yang melintas.
"Kawasan Kota Tua memiliki nilai sejarah yang tinggi, tentunya harus dijaga kualitas lingkungannya agar selalu asri," ujar Aurora Tambunan, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata, saat membuka HBKB dan atraksi budaya Betawi di halaman Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah), Minggu (15/11).
Aurora mengatakan, HBKB dan pentas budaya Betawi di sana merupakan perpaduan kegiatan yang sangat tepat, karena saat hari libur warga dapat menyaksikan atraksi budaya Betawi tanpa harus takut menghirup udara yang tercemar polusi. "Perpaduan yang tepat, menikmati atraksi budaya dan seni tanpa polusi," ujar Aurora.
Pemprov DKI, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), telah berkomitmen dan konsisten menyelenggarakan program Enjoy Jakarta secara rutin. Rencananya, penstas budaya dan seni Betawi ini akan digelar hingga malam hari nanti. Acara akan diramaikan dengan bazar, pentas musik, hingga pesta kembang api. "Selain memberikan hiburan kepada masyarakat, diharapkan kegiatan ini juga menjadi kontribusi signifikan untuk industri kreatif yang pusatnya berada di kawasan ini," katanya.
Wakil Walikota Jakarta Barat, Sukarno mengatakan, sejak dilaksanakan HBKB, kualitas udara di kawasan Kota Tua semakin membaik. Kadar CO yang biasanya mencapai 2-3 ppm (parts per million) turun menjadi 0,4 ppm. Kemudian kadar NO dari 20 pbb turun menjadi 2 ppb dan kadar debu dari 140 mikrogram turun menjadi 120 mikrogram.
Selanjutnya, mengenai sosialisasi pelarangan merokok dalam bentuk aksi penempelan stiker pada kendaraan umum, kata Sukarno, hal itu sebagai tindak lanjut dari Perda DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang pengendalian pencemaran udara. "Diharapkan dengan penempelan stiker, penumpang akan berpikir ulang untuk merokok secara sembarang," papar Sukarno.
Lain halnya atraksi budaya dan seni Betawi, sebenarnya ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di kawasan Kota Tua. Ini juga merupakan kelanjutan dalam upaya revitalisasi Kota Tua yang diproyeksikan menjadi destinasi unggulan wisata budaya dan seni.
"Kegiatan ini bagian dari promosi agar warga Jakarta dan masyarakat Indonesia mengetahui kawasan Kota Tua yang menyimpan perjalanan sejarah Kota Jakarta," paparnya. (red/*bj)
Minggu, 15 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar