Senin, 12 Oktober 2009

Pintu Air Tersumbat, Warga Kedoyaselatan Resah

JAKARTA, MP - Warga RW 05 Kelurahan Kedoyaselatan, Kebonjeruk, Jakarta Barat, belakangan ini resah. Sebab, pintu air cabang Kali Pesanggrahan di Jl Adhi Karya tidak berfungsi lantaran tersumbat dengan tumpukan sampah. Air Kali Pesanggrahan pun tidak berjalan normal.

Seperti dikeluhkan Rohali (52), salah seorang warga setempat, warga resah karena saat ini menjelang musim hujan. Dikhawatirkan jika tidak segera dikeruk maka air akan meluap ke pemukiman penduduk. Warga sudah melaporkan hal tersebut ke instansi terkait, namun sejauh ini belum ada tanggapan sama sekali.

"Kami sudah lapor ke kelurahan agar sampah yang menyumbat pintu air itu segera dikeruk. Namun sampai sekarang nyatanya belum dikeruk juga, padahal sudah mulai musim hujan. Jika tidak segera dikeruk kami khawatir akan terjadi banjir di daerah kami," sesal Rohali. Karenanya ia sangat berharap agar tumpukan sampah yang telah menggunung ini segera dibersihkan. Karena warga sudah bosan dengan banjir kiriman yang terjadi setiap musim hujan.

Seingat warga, lanjut Rohali, di pintu air yang dibangun sekitar tujuh tahun silam ini, baru dilakukan satu kali pengerukan, yakni pada akhir tahun 2007. Saat itu sampah menumpuk karena adanya banjir kiriman dari Bogor. Namun banjir tersebut membawa serta tumpukan sampah. Belum lagi ulah warga yang membuang sampah di saluran air sehingga membuat pintu air tersumbat.

Untuk mengurangi volume sampah, warga langsung berinisiatif membakar sampah kering yang berada di pintu air. Sayangnya sisa pembakaran ini malah mengendap ke dasar kali. Ironisnya, karena tidak pernah dikeruk maka endapan itu menjadi sedimentasi sehingga kali menjadi dangkal. "Mau gimana lagi, kalau tidak dibakar sampah kiriman dari Kebayoran itu menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap," tutur Rohali.

Senada dengannya, Maryadi (39) warga lainnya mengatakan, sebenarnya warga juga pernah mengangkat sampah dari badan kali. Namun sayangnya sampah tidak langsung dibuang akan tetapi diletakkan di bibir kali. Sehingga ketika hujan turun, sampah tadi kembali jatuh ke kali.

Jika ada instansi terkait yang segera turun tangan, ungkap Rohali, warga tidak segan-segan membantu mengeruk kali. "Kami akan turut serta dengan sukarela membersihkan sampah dari badan kali. Namun karena warga tidak punya peralatan berat, jadi menunggu ada alat berat milik Pemprov DKI," katanya.

Walikota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, berjanji akan segera membersihkan pintu air Kali Pesanggrahan ini dari tumpukan sampah. Setidaknya ia akan memerintahkan unit terkait untuk segera bertindak sebelum musim hujan tiba.

Baginya, keresahan warga ini cukup beralasan karena tumpukan sampah yang menahan aliran air sangat berpengaruh pada aliran kali. Jika musim hujan, tidak menutup kemungkinan genangan air akan terjadi di kawasan tersebut. "Nanti saya instruksikan camat setempat untuk mengecek ke lokasi. Bila kondisinya memang mengkhawatirkan saya kan instruksikan SDPU Tata Air untuk melakukan pengerukan," janji Djoko. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails