Senin, 26 Oktober 2009

Eks Kantor Walikota Jakbar Akhirnya Dirobohkan

JAKARTA, MP - Eksekusi terhadap eks kantor Walikota Jakarta Barat di Jl S Parman, Senin (26/10) diwarnai ketegangan. Sekitar 1300 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Theologi Arastamar (SETIA), yang tinggal di sana sempat menolak. Mereka terus berteriak menolak pembongkaran gedung tersebut. Bahkan seorang mahasiswi di antaranya sempat pingsan. Namun langsung dievakuasi rekan-rekannya.

Para mahasiswa yang mendiami Blok 3,4,5, dan 6 memang sempat histeris, sesaat petugas akan melakukan pembongkaran. Namun setelah ditenangkan oleh pengurus kampus dan juga pihak PN Jakbar selaku eksekutor bahwa yang dirobohkan hanya gedung di Blok 1 dan 2, para mahasiswa kembali tenang. Sedangkan gedung di blok 3, 4, 5, dan 6 pembongkarannya masih ditunda hingga waktu yang ditentukan. Rencananya, para mahasiswa ini akan diberikan tempat yang lebih representatif, yakni di daerah Jakarta Utara.

Eksekusi akhirnya berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan alat berat, petugas merobohkan gedung tersebut. Setidaknya, dari 6 blok di kawasan perkantoran itu, satu diantaranya yakni Blok 1, sudah dirobohkan. Gedung tersebut merupakan bekas kantor Badan Narkotika Kota (BNK) Jakbar.

Namun karena waktunya sudah mulai sore, akhirnya eksekusi ditunda dan dilanjutkan pada esok hari. Tepat pukul 17.30, petugas menghentikan pembongkaran gedung tersebut. Hal ini dilakukan karena suasana di lokasi mulai gelap.

"Karena hari sudah mulai gelap, kita akan lanjutkan eksekusi Blok 1 dan blok 2 besok pagi," ujar Batuasa Sitanggang, Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Sementara, Kepala Asrama SETIA Julius menjelaskan, saat ini pihaknya telah membuat kesepakatan dengan pihak PN Jakbar dan Saweri Gading. Isinya adalah, pihak PN Jakbar tidak akan mengeksekusi blok yang saat ini masih dihuni mahasiswa sampai pihak SETIA menemukan lokasi pengganti.

Kendati begitu, pihak PN Jakbar dan Saweri Gading tidak memberikan waktu yang lama, yakni hanya 5 hari, setelah itu, blok 3,4,5 dan 6 yang ditempati mahasiswa harus dikosongkan. "Setelah melakukan negosiasi, pihak PN dan Saweri Gading berjanji hanya akan merobohkan Blok 1 dan Blok 2, sementara Blok 3,4,5 dan 6 akan dirobohkan lima hari mendatang setelah kami memperoleh lokasi baru," tutur Julius.

Salah seorang mahasiswa, Petrus mengaku sedih. Petrus berharap, pihak terkait mau membantu dia dan teman-teman mereka yang lain mendapatkan lokasi baru yang lebih baik dari Kantor Walkot Jakbar lama. "Saya meminta pihak terkait membantu kami," harapnya.

Menurutnya, karena proses eksukusi itu maka kini kegiatan belajar mengajar dihentikan untuk sementara. Karena tidak mungkin KBM dilakukan dalam sitausi dan kondisi yang tidak tenang, hasilnya tidak akan maksimal.

Pantauan di lokasi, akibat eksekusi bangunan tersebut, aliran listrik di sana terputus karena memang kabel yang ada telah diputus. Kendati begitu, puluhan aparat gabungan dari unsur Satpol PP, TNI dan polisi juga terlihat melakukan penjagaan di lokasi. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails