JAKBAR, MP - Meski wilayah Kembanganutara dan Kedoyautara bersebelahan, namun warga Kembanganutara mengaku kerepotan saat akan menuju Kedoyautara. Sebab, dua wilayah tersebut dipisahkan oleh aliran anak Kali Angke selebar 15 meter dan tidak ada jembatan. Karena itu, warga berharap kepada pemerintah agar membuatkan jembatan di atas anak Kali Angke tersebut.
Selama ini, aktivitas Kembanganutara yang akan menuju ke Kedoyautara memanfaatkan jasa perahu eretan. Sekali menyeberang mereka dikenakan Rp 1.000 per orang. "Saya terpaksa menggunakan jasa perahu eretan dan mengeluarkan biaya Rp 1.000 untuk sekali naik," ujar Mustopa, warga RW 05/16 Kembanganutara, Rabu (10/6).
Sejatinya, kata Mustopa, warga bisa saja tidak menggunakan jasa perahu eretan, namun warga harus naik angkutan umum atau ojek ke Jl Daan Mogot dulu. Demikian halnya juga bagi para pengendara sepeda motor berputar di Jl Daan Mogot dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer. "Ibaratnya, antara Kembanganutara dan Kedoyautara hanya sejengkal, tapi karena tidak ada jembatan jadi satu kilo jauhnya," seloroh Mustopa.
Hal senada juga dikatakan Anto. Ia menuturkan pada umumnya warga sangat kesulitan saat akan berangkat kerja. Mereka harus antre untuk menunggu giliran naik perahu eretan. Sebab, yang akan menggunakan jasa perahu tersebut sangat banyak. Warga memang jarang yang mau naik angkot soalnya waktu tempuhnya bisa 20 menit. Apalagi kalu macet bisa 30 menit. Sedangkan dengan menggunakan jasa perahu eretan, warga cukup membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
Karenanya, ia sangat berharap kelurahan setempat bisa segera mengusulkan pembangunan jembatan tersebut kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat. Sehingga, warga tidak lagi menggunakan jasa perahu eretan. "Lurah memang pernah mengecek ke sini, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," keluhnya.
Menanggapi hal ini, Lurah Kembanganutara, Lamri, mengaku telah mengetahui keluhan warganya tersebut. Dan keluhan tersebut sudah disampaikan langsung ke walikota. Saat ini Pemkot Jakbar sedang mengkaji pembangunan jembatan di atas anak Kali Angke tersebut. Untuk itu, warga harus bersabar. "Saya sudah sampaikan ke tingkat walikota jadi saya minta warga sabar," katanya.
Dari pantauan beritajakarta.com, sepanjang anak Kali Angke yang membatasi Kembanganutara dengan Kedoya Utara terdapat 4 buah perahu eretan. Warga terlihat silih berganti menggunakan jasa eretan tersebut. Mereka dikenai biaya Rp 1.000 untuk pejalan kaki, dan Rp 2.000 bagi para pengguna sepeda motor. (mp/*b)
Rabu, 10 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar