JAKBAR, MP - Kualitas udara di Kota Tua Jakarta Barat semakin membaik usai kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day, kemarin pagi. Hasil pengukuran kualitas udara melalui alat pengukur udara menunjukan, Carbon Monoksida, Nitrogen Oksida, dan partikel debu mengalami penurunan signifikan. Makanya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI Jakarta akan terus melanjutkan program HBKB agar kualitas udara di Jakarta membaik.Dalam alat ukur kualitas udara yang ditempatkan di Kawasan Kota Tua menunjukan, untuk kadar Carbon Monoksida yang biasanya mencapai 2-3 ppm maka pada hari ini hanya 0,4 ppm. Sedang untuk Nitrogen Oksida turun menjadi 2 ppb, padahal saat hari biasa mencapai 20 ppb. Hal yang sama juga terjadi pada kadar debu, kalau hari biasa mencapai 140 mikrogram maka saat ini turun menjadi 120 mikrogram. "Pengukuran yang dilakukan sejak subuh tadi menunjukan kualitas udaran yang makin membaik," ujar Budiharto, Petugas Pengukur Kualitas Udara BPLHD DKI Jakarta.
Kepala BPLHD DKI Jakarta Peni Susanti mengatakan, HBKB yang telah dilakukan rutin dua kali dalam satu bulan di seluruh DKI Jakarta akan terus dilanjutkan. Selain dilakukan satu bulan sekali di Jl Sudirman-Thamrin untuk DKI, juga dilakukan satu kali dalam satu bulan di tingkat kota secara bergiliran. "Pada hari ini giliran Jakarta Barat yang menggelar HBKB dengan memilih Kota Tua sebagai lokasinya," kata Peni.
Peni berharap, dengan penyelenggaraan HBKB yang rutin ini, kesadaran masyarakat terhadap kualitas udara di lingkungan mereka semakin terbangun. Selain itu HBKB juga membawa manfaat lain berupa menyediakan sarana interaksi sosial untuk warga. Dengan ditutupnya lokasi HBKB dari kendaraan bermotor membuat masyarakat memiliki ruang publik. Mereka bisa melakukan kegiatan bersama keluarga berupa bersepeda, senam, bermain futsal dan kegiatan lain. "HBKB membawa banyak manfaat bukan hanya
memperbaiki kualitas udara, tapi juga menyediakan sarana berinteraksi bagi masyarakat," katanya.
Walikota Jakarta Barat Djoko Ramadhan mengaku senang dengan suksesnya kegiatan HBKB di Kota Tua. Dia berharap kegiatan ini menginspirasi warga Jakarta Barat untuk peduli kepada lingkungan. "Karena hanya dengan peduli maka kita bisa menyelamatkan lingkungan kita," tutur Djoko.
Dalam kesempatan tersebut, Djoko juga memberikan penghargaan kepada 10 RW di Jakarta Barat karena dianggap telah berhasil merubah warganya menjadi warga yang sadar lingkungan. Salah satunya adalah RW 05, Palmerah yang telah berhasil mengubah lingkungannya menjadi lingkungan hijau. Sehingga saat penilaian adipura lalu, RW 05 Palmerah menjadi salah satu RW yang
mendapat penilaian terbaik.
Sementara itu pelaksanaan HBKB Kota Tua berjalan semarak. Ribuan warga dari Jakarta Barat dan luar Jakarta Barat beramai-rama mendatangi pusat acara di Halaman Museum Sejarah Jakarta. Mereka mengikuti beragam kegiatan yang diadakan panitia seperti, lomba futsal, bazar dan pameran, perlombaan sepeda lambat, lomba gambar anak, panggung musik dan hiburan, pembagian tanaman gratis, wisata museum dan kegiatan lainya. Untuk melancarkan kegiatan ini, beberapa ruas jalan menuju lokasi HBKB ditutup sejak pagi. Diantaranya, Jl Kali Besar Barat, Jl Kali Besar Timur, Jl Pintu Besar Utara, Jl Pos Kota, dan Jl Kopi. (mp/*b)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar