
”Gubernur sudah mengajukan anggaran, tapi anggota DPRD tidak mengesahkan, sehingga tidak bisa dianggarkan.” kata satu petugas museum yang keberatan disebutkan namanya.
Sponsor ini jelas nampak dibagian muka gedung terpampang spanduk berbunyi gedung ini menggunakan cat ………(satu perusahaan Belanda-Red).“Untung masih ada perushaan cat yang bersedia menyumbang, kalau tidak bangunan sejarah ini akan tetap kusam.”jelasnya.
Sejumlah pengunjung menyesalkan sikap anggota dewan yang kurang serius memperhatikan obyek wisata bersejarah.”Kepingin banyak dikunjungi wisatawan, tapi ogah keluar duit. Ini benar-benar aneh, apalagi mau HUT Kota Jakarta, di kawasan Kota ini sebagai tonggak sejarah Kota Jakarta,’kata Gocip, satu pengunjung.
Menurut Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Dra.Tinia Budiarti, anggaran untuk pengecatan ada, namun sangat kecil sekali karena terbatasnya anggaran Pemda DKI Jakarta.”Pemda DKI Jakarta banyak kegiatan terutama dalam kegiatan HUT Kota Jakarta,”tuturnya .
Ia mengakui, peran swasta maupun masyarakat dalam merawat pelestarian bangunan cagar budaya sangat diharapkan .”Termasuk pengecatan gedung bersejarah.” Tambah Tinia saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Beermotor (HBKB) di halaman museum tersebut.
Pengecatan yang dimulai Minggu dilakukan Walikota Jakarta Barat, Ir.HM.Djoko Ramadhan dengan mengecat bagian bangunan air mancur di halaman depan museum.” Kami berharap kesadaran pengunjung tidak lagi mengotori dengan mencoret-coret, atau membuang hajat di lokasi ini.”harapnya. Walikota juga sempat mengendarai sepeda ontel menggoncengi istri.
Museum yang dibangun tahun 1707-1710 oleh Pemerintah Belanda, seluas 1.300 meter persegi itu akan dicat secara menyeluruh.”Tidak hanya bangunan museum, kemungkinan bangunan lainnya,”kata Willy Sutiono dari perusahaan cat, ICI Paints.
Kegiatan HBKB , meskipun tidak dihadiri Gubernur DKI Jakarta, berlangsung lancar tidak menumbulkan kemacetan lalulintas karena tidak terlalu memperketat kendaraan yang melintas, diawali pawai bersepeda dari Jl.Hayam Wuruk-Jl/Gajah Mada-Jl.Pintu Besar Selatan finish di halaman museum dan 14 kegiatan lainnya termasuk pemberian penghargaan kepada 10 RW yang berhasil menata lingkungannya, diserahkan Kepala Dinas BPLHD DKI Jakarta, Feni Susanti. (mp/*pk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar