JAKARTA, M86 - Praktik mencari untung sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain dilakukan sejumlah hotel dan restoran. Mereka dengan seenaknya membuang sampahnya di lahan kosong yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dengan rumah sakit milik Yayasan Al-Kamal, Kelurahan Kedoyaselatan, Kecamatan Kebonjeruk, Jakarta Barat. Akibat tumpukan sampah itu, banyak pasien yang merasa terganggu karena bau menyengat yang ditimbulkan, terutama saat angin kencang.
Cholil Ghozali, salah seorang pengurus Yayasan Al Kamal berharap Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin, turun tangan untuk menertibkan keberadaan lahan kosong yang kini dijadikan tempat pembuangan sampah tersebut. Bau sampah dari lahan yang berada di RW 03, tepatnya di samping TPU Rawa Kopi, itu tak jarang juga mengganggu para peziarah yang datang.
Menurutnya, dengan kondisi sampah yang menggunung praktis lahan tersebut jadi sarang lalat, belatung dan serangga lainnya. Anehnya, meski telah ditutup oleh pihak kelurahan dengan memasang plang bertuliskan dilarang membuang sampah di areal tersebut. Nyatanya aktivitas pembuangan sampah tetap saja berlangsung.
“Pastinya dengan keberadaan sampah tersebut yang juga lokasinya berdekatan dengan sekolah kami, maka lebih dari 12 tahun pula siswa kami dari mulai TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan mahasiswa maupun pasien rumah sakit kami terganggu dengan bau busuk yang dihasilkan,” keluh Cholil, Selasa (29/3).
Cholil mengakui menumpuknya sampah di lahan kosong tersebut, bukan hanya berasal dari pembuangan sampah warga saja. Tapi lebih banyak dihasilkan dari sampah restoran dan hotel yang sengaja dibuang di lokasi tersebut. Biasanya setiap malam mereka datang membuang sampah menggunakan mobil bak tertutup. “Kami sudah meninjau ke lokasi itu, bukan hanya sampah tapi banyak lalat dan belatung,” jelasnya.
Dikatakannya, selain pengurus Yayasan Al Kamal, para ahli waris TPU Rawa Kopi Al Kamal juga sudah berulang kali mengajukan surat keberatan pada pihak kelurahan agar lahan tersebut ditertibkan dari kegiatan pembuangan sampah. Upaya itu ditempuh mengingat lokasinya yang berdekatan dan hanya dibatasi pagar kawat, bahkan karena banyaknya sampah kawat itu juga dipenuhi sampah kertas dan plastik.
“Masa tumpukan sampah selama puluhan tahun dibiarkan saja. Padahal jelas-jelas sudah sangat menganggu kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.
Lurah Kedoyaselatan, Hasanuddin, ketika dikonfirmasi hal itu mengatakan, berdasarkan hasil kesepatakan dengan warga pihaknya sebulan lalu telah menutup lahan tersebut. Pihaknya juga telah memasang plang bertuliskan dilarang membuang sampah di lahan tersebut. “Pastinya berkat laporan warga dan hasil kesepatakan, lahan tersebut telah kami tutup. Namun soal praktiknya masih saja ada masyarakat yang membuang sampah di lokasi tersebut nantinya akan kami cek dan akan kami tertibkan kembali,” janjinya. (jek)
Selasa, 29 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar