JAKARTA, MP - Sejak dua pekan terakhir, warga RW 03, 04, 05, 08, dan 09 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, diliputi keresahan terkait rencana proyek pembangunan lintasan ganda rel kereta api di sekitar pemukiman warga. Keresahan ini karena pembangunan lintasan itu akan menutup badan Jalan Gaga Raya Utama sepanjang 700 meter yang sejak 20 tahun terakhir dijadikan akses utama warga dari dan ke Jl Semanan Raya.
Kondisi itu membuat warga yang tergabung dalam Forum Warga Semanan mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa dan menutup jalan agar proyek itu tidak bisa dikerjakan. Warga juga sudah melayangkan surat keberatan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Walikota Jakarta Barat atas penutupan akses jalan tersebut. Saat ini, warga juga telah memasang spanduk penolakan di sisi rel kereta api tersebut.
“Kami siap turun ke jalan, kalau masih tidak ditanggapi kami akan melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD. Supaya keluhan kami didengar anggota dewan,” ungkap Matsani (40), Perwakilan Forum Warga Semanan yang ditemui di Sekretariat RW 03, Rabu (12/5).
Proyek pembangunan lintasan ganda yang saat ini tengah dalam proses pematangan tanah di RW 04 dan 09 itu, menurutnya, kurang disosialisasikan kepada warga. Pihak Kelurahan Semanan berjanji akan memfasilitasi warga. Namun sampai saat ini belum juga terealisasi pertemuan tersebut.
Ketua RW 03 Kelurahan Semanan, Djamaluddin, menambahkan, jika akses jalan yang selama ini dibuat dan dirawat oleh Pemprov DKI Jakarta ditutup, bisa dipastikan perekonomian warga akan macet karena kios dan warung milik warga menjadi terisolir. “Itu urat nadi perekonomian warga, kalau ditutup bagaimana nanti warga memenuhi kebutuhan hidup,” jelasnya.
Djamaludin meminta sebelum dilakukan pengerjaan penutupan akses jalan, seharusnya warga disediakan jalan selebar 40 meter yang menghubungkan jalan Jakarta Outer Ring Road (JORR) sisi timur ke Jl Benteng Betawi, Ploris, Tangerang. “Kalau rencana itu didahulukan, warga tidak akan resah. Sekarang malah pembanguanan trek ganda yang didahulukan,” sesalnya.
Lurah Semanan, Ahmad Kafly Jaya, mengaku akan selalu berada di belakang warga dan telah melakukan mediasi kepada PT KAI. Namun, PT KAI hingga kini belum meminta secara resmi untuk melakukan sosialisasi kepada warga. “Agenda sosialisasi yang harusnya dilaksanakan pada 1 Mei 2010 lalu, batal karena tidak ada informasi balik dari PT KAI ke kelurahan,” katanya.
Humas PT KAI Sugeng Priyono mengungkapkan, PT KAI sudah melakukan sosialisasi awal dengan melayangkan surat pemeberitahuan rencana pembangunan proyak lintasan ganda yang menghubungkan Stasiun Kereta Duri sampai Tangerang. Pembangunan itu tidak serta-merta menutup badan jalan, melainkan akan menyisakan lebar jalan untuk akses warga selebar 1 meter. “Secara teknis saya belum banyak tahu, tapi PT KAI pasti memiliki kepedulian terhadap warga,” jawabnya. (red/*bj)
Rabu, 12 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar