JAKARTA, MP - Keberadaan etnis Tionghoa tak dapat dipisahkan dengan sejarah Jakarta. Sejarah mencatat, hubungan warga Tionghoa dan Jakarta tidak semata soal perdagangan saja, tapi juga menyangkut kultur dan budaya. Hal itu dapat dilihat melalui peninggalan sejarah baik dari literatur maupun cerita warga keturunan Tionghoa yang menunjukkan mereka telah lama berbaur dengan pribumi untuk memajukan budaya bangsa.
“Kontribusi warga Tionghoa tidak ternilai bagi kemajuan Jakarta. Tanpa warga Tionghoa pasti Jakarta akan lain dan tidak berwibawa seperti ini. Meski secara fisik saya berbeda, namun kita mempunyai kesamaan yakni memiliki jiwa dan semangat menegakkan NKRI,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, saat mengukuhkan pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), di WTC Manggadua, Pademangan, Jakarta Utara.
Menurutnya, keberadaan etnis Tionghoa di Jakarta adalah cerminan kebhinekaan yang disatukan dalam NKRI. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri, di mana perbedaan bukan dijadikan pemisah melainkan menjadi kesatuan. “Kita bisa dan selalu bersatu menjunjung tinggi UUD 1945 dan Pancasila,” kata Fauzi Bowo.
Pria yang akrab disapa Bang Fauzi itu menambahkan, peran serta etnis Tionghoa dalam kemajuan kota Jakarta dirasakan cukup optimal. Terbukti, mereka mampu menjadi penggerak roda perekonomian di Jakarta. selain itu, mereka juga sering mengharumkan nama bangsa Indonesia di bidang olahraga.
“Jakarta tanpa kehadiran saudara-saudara kita etnis Tionghoa bukan Jakarta namanya. Peran sertanya untuk menjadikan Jakarta nyaman dan tentram juga sangat dibutuhkan, dan itu sudah dibuktikan dengan kontribusi yang cukup membantu warga Jakarta, seperti dalam hal pembukaan lapangan pekerjaan di berbagai sektor bagi warga Jakarta,” jelas Fauzi.
Pada kesempatan itu, tak lupa Fauzi Bowo mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Imlek bagi warga Tionghoa yang merayakannya pada tanggal 14 Februari mendatang. “Semoga di hari raya Imlek, kita diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Saya juga berharap kepengurusan PSMTI yang baru periode 2009-2013 mampu mengemban amanat organisasi," pesannya.
Rachmat, Ketua Umum PSMTI terpilih menuturkan, paguyuban yang dipimpinnya berkomitmen mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan melakukan kegiatan kemasyarakatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta. “Paguyuban ini akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat,” katanya.
Dia juga mengaku bersyukur karena saat ini warga etnis Tionghoa, tidak lagi merasakan diskriminasi dalam pengurusan administrasi kependudukan maupun lainnyadi DKI Jakarta. “Kami tidak merasakan adanya perlakuan diskriminasi dalam pelayanan oleh Pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, dalam upaya membangun kebersamaan dan kesetaraan sesama warga yang ada di Indonesia membutuhkan proses, komitmen, dan kemauan dari semua pihak. “Kita harus berani membuka diri dan berbaur antara satu dengan lainnya. Warga Tionghoa tidak eksklusif, namun kita perlu membuka diri dan membaur sehingga tidak lagi ada kecemburuan di sekitar kita,” tandasnya.(red/*bj)
Selasa, 09 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar