Senin, 30 November 2009

Budaya Antikorupsi Harus Ditanamkan Sejak Dini

JAKARTA, MP - Maraknya tindakan korupsi dan pelanggaran hukum atau penyalahgunaan wewenang yang terjadi saat ini, membuat khawatir berbagai kalangan. Tak terkecuali Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat. Untuk itu, sebagai bentuk antisipasi terjadinya tindakan korupsi di masa mendatang, Pemkot Administrasi Jakbar melakukan pencegahan sejak dini. Salah satunya yaitu dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar melalui penyelenggaraan festival paduan suara tingkat SMA/SMK se-Jakarta Barat.

Degradasi moral yang ditakutkan banyak pihak saat ini telah terjadi. Orang sudah tidak malu lagi melakukan pelanggaran hukum, serta tindakan tercela lainya.

"Budaya sadar dan taat hukum serta antikorupsi harus ditanamkan sejak dini, sebagai bagian integral dari semangat cinta tanah air dan bangsa," ujar Djoko Ramadhan, Walikota Jakarta Barat, saat membuka Festival Paduan Suara Kebangsaan Permata Bangsa SMA/SMK se-Jakarta Barat, di Kantor Walikota Jakbar, Jl Raya Kembangan, Senin (30/11).

Melalui festival ini, kata Djoko, diharapkan bisa menanamkan nilai-nilai luhur bangsa sejak dini. Nilai luhur tersebut, setidaknya tertuang dalam 10 hal, yaitu takut dan malu berbuat salah, menjunjung tinggi kesetiakawanan sosial, memperkuat dan mempertahankan NKRI, cinta pada keluarga, teman dan guru. Kemudian, taat hukum, menghargai pahlawan, cinta lingkungan hidup, belajar keras dan berkarya, cinta produk dalam negeri, serta hidup hemat dan sederhana.

"Pelajar harus mulai menanamkan sepuluh hal tersebut dalam kehidupanya sehari-hari," harap Djoko.

Ketua Umum Karang Taruna Nasional, Dody Susanto, yang menjadi salah satu penggagas festival paduan suara tersebut mengungkapkan, festival ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Sekolah Terbuka Pancasila. Sekolah yang saat ini jumlahnya mencapai ratusan di seluruh Indonesia, tiga di antaranya di Jakarta Barat, memiliki tujuan untuk melestarikan ajaran Pancasila.

Untuk festival paduan suara ini, salah satu lagu wajib yang harus dinyanyikan adalah lagu mars Sekolah Terbuka Pancasila yang berjudul Permata Bangsa. Selain itu, berbagai lagu dengan tema perjuangan dan cinta tanah air, juga menjadi lagu pilihan yang harus dinyanyikan peserta lomba.

Dengan menyanyikan lagu bertema perjuangan dan cinta tanah air diharapkan bisa membentuk jiwa nasionalisme serta menanamkan rasa malu pada pelajar untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum, seperti korupsi dan lainnya.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Abdul Hamid menjelaskan, festival paduan suara ini diikuti 1.200 peserta. Mereka berasal dari sekolah-sekolah SMA dan SMK se-Jakarta Barat. Dalam festival ini, para peserta yang dibagi ke dalam 30 kelompok tersebut diharuskan menyanyikan beberapa lagu.

Untuk lagu wajib yang harus dinyanyikan adalah Garuda Pancasila ciptaan Sudharnoto dan lagu Permata Bangsa Ciptaan Dody Susanto. Sementara untuk lagu pilihan, peserta bisa memilih lagu seperti Tanah Air Ciptaan Ibu Soed dan Bintang Hidupku ciptaan Dody Susanto.

Dewan juri dalam festival ini berasal dari beberapa perguruan tinggi ternama di Jakarta, seperti Universitas Trisakti dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sedangkan kriteria penilaian meliputi, materi, teknik, ekspresi, dan penampilan.

Kegiatan festival paduan suara ini, kata Abdul Hamid, rencananya akan dirangkai dengan kegiatan Pengukuhan 33 Dewan Permata Bangsa oleh Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa. Ketua MA dijadwalkan hadir pada pukul 16.00 nanti. "Rencananya Ketua MA akan hadir sore nanti. Beliau akan menyaksikan jalannya festival sekaligus mengukuhkan Dewan Permata Bangsa," tandasnya.(red/*bj)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails