JAKARTA, MP - Menindaklanjuti kesuksesan imbauan mengenakan batik pada tanggal 2 Oktober, Dinas Pariwisata DKI berniat untuk membudayakan pemakaian baju batik pada industri wisata di Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman mengatakan di Jakarta, akan mengirimkan surat edaran kepada asosiasi industri, pelaku-pelaku bisnis hotel, restoran dan tempat hiburan agar paling tidak seminggu sekali menggunakan batik.
"Ini kan kebanggaan bersama, dan sudah menjadi warisan budaya dunia. Bukan hanya warisan budaya Indonesia saja. Kita kan konkret memberikan share kepada dunia, karena batik sudah mendunia, trend ini sudah luar biasa," ujarnya.
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai Warisan Dunia Bukan Benda (World Intangible Heritage) pada tanggal 2 Oktober dalam rapat yang dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Untuk merayakan hal tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan imbauan kepada rakyat Indonesia untuk mengenakan batik pada hari tersebut.
Imbauan itu disambut masyarakat dengan antusias sehingga di Jakarta hampir semua masyarakat mengenakan batik ketika bekerja, apalagi bertepatan dengan hari Jumat.
Menanggapi imbauan Dinas Pariwisata agar mengenakan batik seminggu sekali, Ketua Umum DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) DKI Soeprayitno mengatakan pada prinsipnya ia menyetujui imbauan tersebut.
"Sepanjang imbauan pemakaian batik sekali seminggu itu tidak mengganggu penggunaan seragam dari sebuah institusi, seperti seragam satpam, tidak masalah," katanya.(red/*b8)
Minggu, 04 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar