JAKARTA, MP - Janji Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat untuk menertibkan bangunan tanpa izin di atas saluran air Jl Muwardi Raya dan Makaliwe, Kelurahan Grogol, benar-benar dibuktikan. Sebanyak ratusan bangunan semi permanen dan permanent dibongkar. Pembongkaran dengan melibatkan 200 aparat gabungan dari Satuan Polisi Pmaong Praja (Satpol PP), kepolisian, TNI, serta petugas Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakbar berlangsung pukul 09.00.
Dengan dibantu eskavator, palu, hingga linggis, satu per satu bangunan berhasil dirobohkan. Sebanyak 5 truk pengakut sampah juga dikerahkan untuk mengangkut puing-puing sisa pembongkaran.
Para pemilik bangunan hanya bisa pasrah menyaksikan bangunan mereka dihancurkan petugas. "Saya hanya bisa pasrah mas. Padahal, saya sudah tinggal di rumah ini sejak kecil karena yang membangun rumah ini adalah orangtua saya," ujar Royanah, warga Jl Muwardi Raya sedih.
Royanah mengaku sebelum bulan Ramadhan lalu memang sudah terdengar kabar akan ada pembongkaran terhadap rumah mereka. Namun warga tidak terlalu mengindahkan dan menganggap kabar tersebut hanya isu.
Namun, usai Lebaran kabar yang mulanya dianggap isu itu semakin santer terdengar. Terlebih surat peringatan agar warga segera pindah dan membongkar sendiri bangunan miliknya sudah diterima warga dari pihak kelurahan setempat. "Saya menerima surat peringatan perintah bongkar 2 hari setelah Lebaran kemarin," ucapnya.
Wakil Camat Grogol Petamburan, Zerri Ronazy, mengatakan, awalnya jumlah bangunan tanpa izin yang tercatat sekitar 300-an bangunan. Namun, dari pendataan terakhir, ternyata bangunan tanpa izin yang berdiri di atas saluran air Jl Makaliwe dan Jl Muwardi Raya mencapai 586 bangunan. Terdiri dari rumah tinggal dan juga tempat usaha. Seluruh pemilik bangunan telah diberikan surat peringatan hingga pembongkaran paksa pada hari ini.
Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat, Heryanto, menjelaskan pembongkaran ini sebagai lanjutan dari pembongkaran bangunan di Jl Pinangsia I dan Jl Pinangsia Timur, Tamansari beberapa waktu lalu. Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan program normalisasi saluran air yang telah dicanangkan Pemkot Jakbar. "Pembongkaran ini sebagai lanjutan pembongkaran sebelumnya," tutur Heryanto.
Walikota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, yang datang ke lokasi menegaskan tidak akan tebang pilih dalam melakukan program normalisasi saluran air di wilayahnya. Pembongkaran akan tetap dilakukan, baik itu terhadap bangunan permanen maupun semi permanen. "Kita tidak akan tebang pilih dalam melakukan pembongkaran," tegasnya.
Program normalisasi ini, kata Jerry, akan terus dilanjutkan terhadap seluruh saluran yang ada. Ditargetkan pada 2009 ini seluruh saluran, terutama yang memiliki fungsi paling besar terhadap pengendalian banjir di Jakbar akan selesai dinormalisasi "Kita targetkan seluruh saluran air sudah bisa dinormalisasi tahun ini," pungkasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar