JAKARTA, MP - Pemerintah pusat terus berupaya mengembangkan layanan transportasi di bidang perkeretaapian. Hal itu, terbukti dengan diresmikanya Jalur Ganda Kereta Api Patuguran-Purwokerto (Lintas Cirebon-Kroya) dan Petarukan-Larangan (Lintas Tegal-Pekalongan). Dalam kesempatan tersebut, PT KA juga meluncurkan 75 gerbong baru dan 2 lokomotif baru."Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas pengoperasian jalur ganda dan kereta serta lokomotif ini. Semoga kemajuan ini bisa semakin meningkatkan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat," kata Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia (RI), saat meresmikan pengoperasian dan peluncuran kereta baru di Stasiun Jakarta-Kota.
Menurut presiden, pembangunan bidang transportasi sangat penting. Sebab, untuk meningkatkan perekonomian Indonesia perlu didukung infrastuktur, termasuk angkutan darat seperti kereta api. "Pertumbuhan ekonomi kita makin baik dalam dua tahun terakhir ini. Pendapatan dan daya beli masyarakat meningkat, sehingga mobilitas masyarakat yang menggunakan angkutan semakin besar," kata Susilo Bambang Yudhoyono.
Peningkatan pembangunan di bidang transportasi baik darat, udara dan laut akan terus ditingkatkan melalui pembangunan secara bertahap. Sehingga diharapkan, pada kurun waktu 10-20 tahun ke depan pembangunan bidang transportasi di Indonesia bisa semakin maju. Dengan kemajuan tersebut, Indonesia akan menjadi kuat memiliki daya saing tinggi saat menghadapi ekonomi global. "Dengan kemajuan bidang transportasi, maka kita akan punya kekuatan dan daya saing tinggi dalam menghadapi perekonomian global," tegas SBY.
Menteri Perhubungan RI, Jusman Safii Djamal menjelaskan, pembangunan jalur ganda kereta api dan pengoperasian 75 gerbong baru serta 2 lokomotif tersebut adalah bagian dari pengembangan infrastruktur perkeretaapian. Tujuanya, untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan perkeretaapian sebagai salah satu upaya mewujudkan Roadmap to Zero Accident. "Peresmian ini sebagai bentuk pengembangan infrastruktur perkeretaapian," jelasnya.
Jusman menjelaskan, pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34.879 kilometer merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas Cirebon-Kroya sepanjang 158 kilometer yang dilakukan secara bertahap. Lingkup pekerjaan meliputi, pembangunan jembatan beton sebanyak 206 jembatan, pembangunan underpass dan flyover, pembangunan persinyalan elektrik di 5 stasiun, yaitu Stasiun Patuguran, Legok, Karangsari, Karanggandul dan Purwokerto. Pengerjaan seluruhnya dilakukan oleh Kontraktor dari Indonesia dengan sumber pembiayaan dari APBN senilai Rp 498.980.820.000.
"Manfaat pengoperasian tersebut adalah meningkatkan keselamatan, mempercepat waktu tempuh, memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa, mengurangi penumpukan kereta api di Stasiun Purwokerto dan mampu meningkatkan kapasitas lintas dari 90 kereta per hari menjadi 180 kereta api per hari," kata Menhub.
Sedangkan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 30,45 kilometer merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 kilometer yang pengerjaan pembangunannya dilakukan secara bertahap. Lingkup pengerjaan meliputi pemasangan Rel R.54 antara Pemalang-Surodadi-Larangan sepanjang 22,700 kilometer, pembangunan jembatan sebanyak 8 jembatan, dengan nilai anggaran sebesar Rp 325.295.661.860 bersumber dari dana APBN. "Manfaat jalur ganda ini bisa meningkatkan kapasitas lintas dari 67 KA per hari menjadi 134 KA per hari," tuturnya.
Pengadaan gerbong sebanyak 75 unit terdiri dari 35 rangkaian kereta ekonomi, 20 rangkaian kereta komunitas, 20 rangkaian kereta eksekutif serta 2 lokomotiif menghabiskan dana Rp 92.987.816.000. Kegiatan yang dimulai pukul 02.00 tersebut, dihadiri para menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, salah satunya Sri Mulyani. Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga terlihat hadir mendampingi presiden.(red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar