tag:blogger.com,1999:blog-56122993588436672292024-03-05T12:14:40.122+07:00METRO JAKARTA BARATREDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.comBlogger223125tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-36911876654038272612015-02-24T12:03:00.002+07:002015-02-24T12:03:34.814+07:00 Banyak Jalan Rusak, Biker Diminta Lebih Hati-hati di Jakbar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrRVO2PObY2Ey03n1FbIgLV1P1JLq9pJ7M9jp9qOr2SD5MJ7-RKwIkn5kMJ8HzCYROtcUEDVj_tZXGU8DoUj1cyXpq5OqCgPRfJGbEKvobj9E_44QjoHc30dA_In9_dvoQNHnIdwBPDr6/s1600/jalan+berlubang+di+jakbar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrRVO2PObY2Ey03n1FbIgLV1P1JLq9pJ7M9jp9qOr2SD5MJ7-RKwIkn5kMJ8HzCYROtcUEDVj_tZXGU8DoUj1cyXpq5OqCgPRfJGbEKvobj9E_44QjoHc30dA_In9_dvoQNHnIdwBPDr6/s1600/jalan+berlubang+di+jakbar.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<b>JAKARTA, M86 </b>- Bagi pengendara motor atau biker diminta berhati-hati saat melintas di kawasan Jakarta Barat. Pasalnya, pasca banjir sejumlah jalan raya mengalami kerusakan. Tak sedikit jalan yang rusak sehingga sangat berbahaya.<br /><br />Berdasarkan pantauan jalan yang rusak terlihat berlubang dengan panjang rata-rata 30-50 sentimeter dan kedalaman lubang 10-15 sentimeter terdapat di Jl Tubagus Angke baik dari arah Pesing menuju Jembatan Lima dan sebaliknya.<br /><br />Kemudian pada dua sisi Jalan Panjang, tepatnya dari Kedoya Utara menuju Jl Daan Mogot. Adapun titik-titik lubang pada dua sisi jalan tersebut dari mulai seputar Pesantren Asidiqqiyah, Perumahan Sunrise Garden, Perumahan Green Garden hingga rel Pesing. Adapun lebar lubang rata-rata 30-50 sentimeter dengan kedalaman 10-20 sentimeter.<br /><br />Lubang cukup parah juga terdapat di Flyover Jembatan Lima, Tambora, tepatnya di bibir flyover dari arah Angke menuju Jembatan Lima. Lubang itu berdiameter 40x40 sentimeter dengan ke dalaman diperkirakan hampir 20 sentimeter.<br /><br />Begitu juga di sepanjang Jalan Kamal Raya, dari mulai minimarket Indomaret, SMAN 56 hingga menuju kantor Kelurahan Tegal Alur. Puluhan lubang berdiameter 30-50 sentimeter dan kedalaman 10-25 sentimeter bertebaran di sepanjang jalan tersebut.<br /><br />Sementara itu Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Muhammad Najib menuturkan, pihaknya saat ini mulai melakukan perbaikan jalan-jalan berlubang dengan melakukan penambalan.<br /><br />Salah satunya yang saat ini sudah dikerjakan lubang pada jalan di seputar kolong Tol JORR W 1, Puri Kembangan menuju Jalan Pasar Minggu, Kembangan Selatan, dan Karang Tengah, Tangerang.<br /><br />“Untuk sementara lubang yang banyak di lokasi tersebut sudah kami tutup dengan batu konblok, agar leluasa dilintasi kendaraan,” ucap Najib, seperti ditukil dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa (24/2/2015).<br /><br />Selanjutnya, jalan yang juga sudah ditambal dengan aspal di Jl Daan Mogot, tepatnya di depan Satpas SIM.<br /><br />“Penambalan akan kami prioritaskan pada jalan-jalan yang ramai dilintasi kendaraan," jelasnya.<br /><br />Pihaknya mencatat, terdapat sekitar 200 titik lokasi jalan berlubang di Jakarta Barat. Untuk kenyamanan pengendara, pihaknya juga sedang melakukan penambalan di Jalan Outer Ring Road, Cengkareng dan lokasi lainnya. <b>(vis)</b><br />
<br />
Sumber: <a href="http://www.koranmetro.com/">www.koranmetro.com</a>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-77941154800229992312014-12-31T23:30:00.002+07:002014-12-31T23:30:45.845+07:00Polo Ralph Lauren Gelar Pesta Diskon Hingga 77 Persen<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAELGplkWX-76N4b4nLSPtPv5u2vLAptiMvH95CtawL5FLptcEuTwJw8BwauuYWSAzQocVhgd29-yPeaEQfjAfiuBNVZpSfdXfg8vqRdeFOWqg3G2yqrxZjvjqXgweSVgrMiDIe5cOZnx/s1600/pembeli+polo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAELGplkWX-76N4b4nLSPtPv5u2vLAptiMvH95CtawL5FLptcEuTwJw8BwauuYWSAzQocVhgd29-yPeaEQfjAfiuBNVZpSfdXfg8vqRdeFOWqg3G2yqrxZjvjqXgweSVgrMiDIe5cOZnx/s1600/pembeli+polo.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<strong>JAKARTA, METRO86</strong> - Polo Ralph Lauren kembali
mengelar pesta diskon setelah sukses di tahun lalu. Kali ini, pesta
diskon besar-besaran dilaksanakan menjelang penutupan Tahun 2014. Hal
tersebut disampaikan Presiden Direktur Polo Ralph Lauren Indonesia,
Fahmi Babra di Jakarta, Rabu (31/12/2014).<br />
<br />
“Demi memanjakan pelanggan, kami mengadakan spectacular promo Polo
Ralph Lauren end of year sale 77 persen all items+new items only today”,
tuturnya.<br />
<br />
Fahmi mengatakan diskon yang diberikan dalam promo Polo Ralph Lauren
end of year sale 77 persen. Promo ini dilakukan dalam rangka menyambut
hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 serta memberikan harga spesial
khusus untuk pelanggan setia Polo Ralph Lauren.<br />
<br />
Spectacular promo Polo Ralph Lauren end of year sale 77 persen all
items+new items only today tersebut serentak digelar di seluruh Showroom
wilayah Jakarta, diantaranya, di Cibubur Junction, Gandaria City, Lippo
Kemang Village, Blok M, Taman Anggrek,Green Bay Mall Muara Karang,
Citraland Mall, Emporium Pluit Mall, Saint Morris Lippo Mall dan
sejumlah showroom Polo Ralph Lauren lainya.<br />
<br />
Untuk diketahui, Label Polo Ralph Lauren yang showroom bisa Anda
temukan salah satunya di Plaza Semanggi, Jakarta. Merek ini terkenal
memiliki gaya desain yang klasik, bercita rasa tinggi, elegan, dan
kualitas yang baik.<br />
<br />
Polo telah melebar dari mulai kategori pria dengan gaya klasik
seperti Polo dan Ralph Lauren, gaya modern seperti Polo Shirt dan Polo
Sport. Kategori wanita juga dengan pembagian yang sama, yaitu klasik dan
modern, pakaian atletik, dan juga pasar rumah tangga. <a href="http://www.koranmetro.com/read/2014/12/31/1/11555/1/Polo.Ralph.Lauren.Gelar.Pesta.Diskon.Hingga.77.Persen">BACA SELENGKAPNYA</a>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-3515994174688782882011-09-29T21:56:00.000+07:002011-09-29T21:57:29.858+07:00Kemacetan Jakarta Harus Segera Ditangani Pusat<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Untuk mengurai kemacetan di ibu kota, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Seperti, penerapan kebijakan parkir off street di kawasan Jl Gajah Mada dan Jl Hayam Wuruk. Sayangnya, meski telah dilarang, namun masih saja ditemui pemilik kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di lokasi tersebut.<br /><br />Pengamat Transportasi, Darmaningtyas mengatakan, diperlukan komitmen yang lebih tegas dari Pemprov DKI Jakarta dalam menerapkan kebijakan-kebijakan untuk mengurai kemacetan. Terlebih, tingkat keberhasilan kebijakan parkir off street di kawasan Jl Gajah Mada dan Jl Hayam Wuruk maupun lainnya sangat bergantung dari kemauan pihak pelaksana. "Kalau niatnya kuat pasti bisa. Sebab, saat ini semuanya tergantung pada kemauannya," ujar Darmaningtyas, Kamis (29/9).<br /><br />Ditegaskannya, perlu ada konsistensi dalam penegakan peraturan agar penertiban tersebut dapat berjalan baik. Selain itu, juga harus ada solusi jelas agar penataan kawasan tersebut tidak jalan di tempat. "Yang terpenting konsistensi penegakan aturan," kata Darmaningtyas.<br /><br />Selain itu, ditambahkannya, kerja sama dengan pemerintah pusat juga harus ditingkatkan, karena tidak semua permasalahan di ibu kota dibebankan hanya kepada Pemprov DKI Jakarta. "Pemerintah pusat juga harus ikut serta dan harus punya andil atas masalah yang dihadapi ibu kota," ucapnya.<br /><br />Selain melakukan penertiban parkir off street, untuk memberi kenyamanan bagi pejalan kaki, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga bakal melakukan penataan pedestrian atau trotoar. Bahkan, saat ini tengah dilakukan kajian studi mengenai konsep penataan pedestrian di kawasan Jl Gajah Mada dan Jl Hayam Wuruk. Diharapkan studi kajian ini dapat rampung pada akhir tahun ini, sehingga nantinya trotoar tidak lagi digunakan untuk parkir. <span style="font-weight: bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-2605929538268169412011-08-19T09:57:00.000+07:002011-08-19T09:58:16.863+07:00Gawat, Harga Daging Tembus Rp 80 Ribu<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> - Menjelang lebaran harga daging sapi dan ayam pada sejumlah pasar tradisional di Jakarta Barat mengalami kenaikan cukup signifikan. Daging sapi yang seminggu lalu harganya masih Rp 70 ribu kini sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan untuk daging ayam kampung ukuran sedang dari Rp 75 ribu kini naik Rp 80 ribu per ekor. Begitu pun daging ayam broiler ukuran sedang dari Rp 55 ribu kini naik Rp 60 ribu per ekor.
<br />
<br />Yanto (43) pedagang daging sapi di Pasar Grogol mengungkapkan, lonjakan harga hingga mencapai Rp 10 ribu per kilogram itu di luar kebiasaan pada momen menjelang lebaran tahun-tahun sebelumnya. Ia menduga lonjakan ini karena stok daging sapi dari pemotongan hewan di Gondrong, Tangerang, mulai berkurang.
<br />
<br />Menurutnya, berkurangnya stok daging karena daging-daging itu juga dibeli pedagang daging musiman yang menggelar dagangannya di pinggir jalan atau di luar pasar. “Dulu saya biasa beli dari pemotongan sehari 100 kilogram, kini sudah seminggu hanya dapat 75 kilogram,” ungkap Yanto, Jumat (19/8).
<br />
<br />Hal yang sama juga terjadi di Pasar Cengkareng. Asep (40) pedagang daging sapi di pasar tersebut mengaku, naiknya harga juga disebabkan tingginya permintaan konsumen. Selain itu, juga karena berkurangnya jatah pembelian daging di pusat pemotongan. Jika biasanya sehari ia bisa memperoleh 150 kilogram daging, kini jatahnya dikurangi hingga hanya mendapat 100 kilogram.
<br />
<br />“Kalau sekarang saja harga daging sudah Rp 80 ribu, kemungkinan seminggu menjelang lebaran bisa mencapai Rp 100 ribu. Tapi, meski mahal pasti laku makanya banyak pedagang daging musiman,” katanya.
<br />
<br />Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Kusdiana, mengakui dari hasil monitoring pada sejumlah pasar tradisional harga daging sapi sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan ayam broiler yang banyak dikomsumsi kini sudah mencapai Rp 60 ribu per ekor.
<br />
<br />“Untuk menekan harga yang terus naik, Pemkot Administrasi Jakarta Barat akan menggelar bazar murah daging dan ayam. Warga juga tidak perlu khawatir hingga menimbun daging, sebab stok daging cukup untuk lebaran,” jaminnya. <span style="font-weight:bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-66160371952380508462011-08-15T14:05:00.000+07:002011-08-15T14:06:26.148+07:002013, RPH di Kampung Rawa Lele Beroperasi<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86 </span>- Keinginan Pemkot Jakarta Barat mengoperasikan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam di Kampung Rawalele, Kalideres, Jakarta Barat pada tahun ini kembali harus tertunda. Sebab, usulan Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat untuk membangun RPH itu dalam APBD DKI Jakarta 2011 nyatanya belum disetujui.
<br />
<br />Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Kusdiana mengatakan, keberadaan RPH resmi di wilayahnya sangatlah pentinh demi ketersediaan daging ayam layak konsumsi. Selain itu juga untuk meminimalisir keberadaan RPH ayam tidak resmi yang saat ini banyak tersebar di wilayah Jakarta Barat. “Hingga saat ini di Jakarta Barat memang belum memiliki RPH resmi. Kondisi ini menyebabkan banyaknya RPH ayam yang tumbuh subur di lingkungan penduduk dan sangat sulit untuk dimonitor,” ujar Kusdiana.
<br />
<br />Untuk itu, diungkapkan Kusdiana, pihaknya mengusulkan membangun RPH ayam di Kampung Rawalele, Kelurahan Kalideres dengan luas mencapai 15 hektar. Lahan itu merupakan lahan milik Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta yang saat ini digunakan untuk tempat penangkaran ikan. Dari luas itu, pihaknya mengusulkan lahan seluas 5.000 meter persegi untuk pembangunan RPH dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar.
<br />
<br />“Karena belum disetujui, untuk tahun ini kami akan melakukan pengukuran, kajian dan perencanaan. Dengan begitu, diharapkan pada tahun 2012 segera dilakukan pembangunan fisik sehingga diharapkan tahun 2013 dapat beroperasi,” katanya.
<br />
<br />Saat ini, dipaparkan Kusdiana, ada sebanyak 24 RPH ayam berskala besar yang tersebar di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Barat. Sayangnya, ke-24 RPH itu tidak memiliki izin resmi dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta. Meski begitu, demi memenuhi kebutuhan warga akan daging ayam yang layak konsumsi, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat terus melakukan pemantauan untuk memastikan jika ayam tersebut dipotong sesuai aturan sehingga ayam-ayam itu layak untuk dikonsumsi. “Sesuai aturan, juru potong di masing-masing RPH harus memiliki sertifikat cara potong ayam yang halal yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta,” tandasnya. <span style="font-weight:bold;">(red/*bjc)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-50541718603490466312011-08-12T11:46:00.002+07:002011-08-12T11:47:06.225+07:00Membludak, Calo Berkeliaran di Sidang Tilang PN Jakpus<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY9rNYh190f1zXNoGTrZ7RyFzMLbk8Nex0Q8e-OeEw6cPIwguDP6j1j0-ezR6lxn10S9kI5OzDnd_S2-RU4oWYET3viTk6iiDUou0BpxDU3HVmc1XaMpVaEfSObwP4ZQOfehvOo4ftIJZl/s1600/-sidang+PN+jak-pus.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY9rNYh190f1zXNoGTrZ7RyFzMLbk8Nex0Q8e-OeEw6cPIwguDP6j1j0-ezR6lxn10S9kI5OzDnd_S2-RU4oWYET3viTk6iiDUou0BpxDU3HVmc1XaMpVaEfSObwP4ZQOfehvOo4ftIJZl/s200/-sidang+PN+jak-pus.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5639826401763806930" /></a><span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> - Banyaknya pengendara yang terjerat Operasi Patuh Jaya (OPJ) 2011 di wilayah Jakarta Pusat, juga membuat meroketnya angka sidang tilang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terbukti pada Jumat (12/8), ada sekitar 10.936 kasus pelanggaran lalu lintas yang disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ironisnya, penanganan sidang tilang tidak tertib karena didominasi para calo sehingga sempat terjadi kericuhan.
<br />
<br />Berdasarkan pantaun di lapangan, para pelanggar lalu-lintas yang terkena tilang itu mengalami kelonjakan signifikan dibandingkan sidang tilang biasanya.
<br />
<br />Tak pelak, pelasaran gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dipenuhi para pelanggar yang ingin mengurus sidang tilang. Mereka berdesak-desakan masuk ke ruang sidang, namun petugas setempat menghalangi mereka dengan alasan kerepotan.
<br />"Nanti pak sabar, antri dulu ambil nomor jangan berebut," kata seorang petugas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
<br />
<br />Namun disayangkan, perlakuaan istimewa diberikan kepada para calo yang biasa mangkal di pengadilan tersebut. Mereka dengan leluasa masuk ke ruang sidang untuk mengambil tilang SIM maupun STNK. Bahkan tanpa malu-malu, para calo tersebut melakukan transaksi menawarkan jasa pengambilan sidang tilang dengan tarif bervariasi mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu.
<br />
<br />"Kalau mau cepat silahkan titip nanti sore bisa diambil, nanti saya hubungi kalau sudah diambil SIM atau STNK-nya yang ditilang," kata Rohana (34) yang dikenal kesehariannya menjadi calo sidang tilang setiap Jumat tersebut sembari menyalin sejumlah nomor telepon para pengurus tilang yang ingin menggunakan jasa percaloaannya.
<br />
<br />Akibat kemudahan yang diberikan petugas sidang tilang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada para calo tersebut membuat geram yang lainnya sehingga sempat terjadi kericuhan. "Ini bagaimana sih masa calo yang dilebih dahulukan, jangan-jangan mereka semua menyetor kepada petugas di dalam," teriak para pelanggar lalu-lintas yang akan mengambil sidang tilang karena kesal.
<br />
<br />Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, petugas lalu meminta mereka mengumpulkan bukti tilang tanpa harus mengantri mengambil nomor. "Ya sudah kumpulkan saja semua nanti dipanggil satu-satu," kata salah satu petugas.
<br />
<br />Sementara itu salah satu petugas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan, di luar Operasi Patuh Jaya, pengadilan hanya menangani sekitar 3000 hingga 4000 kasus setiap Jumat-nya, namun kali ini pengadilan harus menangani 10.936 kasus, atau sekitar tiga kali lipat dari biasanya.
<br />
<br />"Hari ini mungkin bisa dibilang hari paling sibuk pengadilan, karena angka 10.936 itu bisa dibilang angka jumlah kasus paling tinggi yang pernah ditangani pengadilan," katanya.
<br />
<br />Untuk menangani 10.936 kasus itu, pengadilan menyediakan dua orang hakim, atau bisa dibilang satu orang hakim akan menangani sekitar 5.5468 kasus pada hari ini.
<br />
<br />Untuk pelayanan sidang tilang itu, petugas siap untuk menggelar pengadilan hingga larut malam. Ia memprediksi bahwa semua sidang akan selesai dilaksanakan hingga pukul 20.00 wib.<span style="font-weight:bold;"> (dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-78669514794550472652011-08-11T12:00:00.000+07:002011-08-11T17:41:55.259+07:00H-3 Puncak Arus Mudik di Terminal Kalideres<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> - Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat, melakukan inspeksi mendadak terhadap kesiapan armada untuk menghadapi arus mudik lebaran yang diperkirakan mencapai puncaknya pada H-4 dan H-3.
<br />
<br />Kepala Terminal Kalideres, Hengki Sitorus mengatakan untuk menyukseskan kegiatan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini, Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai berbenah seperti perbaikan sarana prasarana serta kesiapan armada mulai dilakukan.
<br />
<br />"Mulai Rabu (10/8) kemarin, pihak terminal sudah melakukan pengecekan terhadap kelaikan armada angkutan Lebaran," katanya, Kamis (11/8)
<br />
<br />Ia mengatakan, untuk angkutan Lebaran tahun ini, pihaknya menyediakan sebanyak empat ribu armada yang akan melayani tujuan ke Sumatera, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
<br />
<br />"Pemudik biasanya mulai membanjiri Terminal Kalideres mulai H-7. Diprediksi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 atau H-3," katanya.
<br />
<br />Sementara itu, dari hasil sidak tersebut, pihak terminal menemukan satu armada yakni, Bus Arya Prima jurusan Palembang-Jambi yang ternyata diketahui tidak memiliki izin trayek.
<br />
<br />Selain itu, pihak terminal juga menemukan dua bus yang dalam keadaan tidak laik jalan. "Sidak kali ini sebagai 'shock therapy' bagi kesiapan armada bus. Nantinya, jajaran Dishub DKI Jakarta juga akan melakukan uji kelaikan terhadap armada Lebaran di terminal ini, hanya waktunya belum dipastikan," katanya.<span style="font-weight:bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-77133894647856939572011-08-07T09:00:00.000+07:002011-08-07T16:10:08.371+07:00Pemukiman Padat di Cengkareng Timur Terbakar<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> - Si jago merah kembali melahap pemukiman penduduk di Kawasan Pedongkelan RT 12 RW 6, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Minggu (7/8) pagi pukul 07.45 WIB.<br /><br />"Lima mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan ke lokasi,” kata salah seorang petugas Suku Dinas Pemadan Kebakaran Jakarta Barat, Minggu (7/8).<br /><br />Belum diketahui penyebab kebakaran dan kerugian akibat kebakaran ini. Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api.<br /><br />“Anggota kita masih di TKP. Mengenai penyebab kebakaran itu nanti polisi. Kita hanya mengantisipasi kebakaran merembet,” ujarnya. <span style="font-weight:bold;">(cok)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-63206371374794533682011-08-03T13:24:00.000+07:002011-08-04T02:25:35.830+07:00Waspada Ada 25 Titik Rawan Kejahatan di Jakarta<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86 </span>- Polda Metro Jaya mulai meningkatkan pengamanan di lokasi rawan aksi kejahatan jalanan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dari 54 lokasi rawan aksi kejahatan jalanan yang berhasil dipetakan Polda Metro Jaya, 25 di antaranya terdapat di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya, 10 lokasi di Jakarta Pusat, 3 lokasi di Jakarta Timur, 6 lokasi di Jakarta Barat, 3 lokasi di Jakarta Utara dan 3 lokasi di Jakarta Selatan.<br /><br />Lokasi itu di antaranya, perempatan Coca-cola, Joharbaru, Kemayoran, Tamansari, Terminal Pulogadung, Stasiun Senen, Tanjungpriok, Tambora, kolong jembatan Grogol, Pasar Kebayoranlama, dan Terminal Lebakbulus.<br /><br />Untuk meningkatkan keamanan di kawasan rawan aksi kejahatan jalanan itu, Polda Metro Jaya pun menggelar Operasi Kilat (Pekat) Jaya 2011 mulai tanggal 2 – 14 Agustus. Adapun jumlah personil yang dikerahkan sebanyak 920 personel yang terdiri dari 262 personel Polda Metro Jaya dan 658 personel dari seluruh Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.<br /><br />Terkait hal itu, Satpol PP DKI Jakarta juga telah meningkatkan patroli di seluruh wilayah DKI Jakarta untuk menekan aksi kriminalitas dan menjaga ketertiban serta ketentraman bagi warga Jakarta. “Selama Ramadhan, kami meningkatkan patroli di seluruh wilayah DKI Jakarta. Semua wilayah kami perlakukan sama di mana patroli keliling terus diperketat,” ujar Darwis Silitonga, Kasie Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (3/8).<br /><br />Diakui Darwis, pihaknya belum diajak berkoordinasi dalam pengamanan terhadap 25 titik lokasi rawan aksi kejahatan jalanan di ibu kota. Meski begitu, ditegaskan Darwis, pihaknya siap membantu Polda Metro Jaya dalam menjalankan Operasi Pekat Jaya 2011. “Tanpa diminta pun kami siap membantu kepolisian dalam menjaga keamanan ibu kota,” katanya.<br /><br />Peningkatakan patroli keliling wilayah, dikatakan Darwis, dilakukan sebanyak 4.000 personel pada siang hari dan 1.700 personel pada malam hari. Petugas yang dikerahkan tidak hanya untuk mengamankan wilayah ibu kota saja melainkan juga untuk menghalau serbuan PMKS yang akan menyerbu Jakarta saat mendekati Lebaran nanti.<br /><br />Selama sembilan hari melakukan penertiban, ditambahkan Darwis, pihaknya berhasil menjaring sebanyak 517 PMKS yang langsung dikirim ke Panti Kedoya milik Dinas Sosial DKI Jakarta untuk dilakukan pembinaan. “Saat ini, untuk sementara kami hentikan dulu operasi penertiban terhadap PMKS. Kami akan tunggu perkembangannya selama dua pekan ke depan, setelah itu kami akan lakukan penertiban kembali,” tandasnya. <span style="font-weight:bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-12521183941603341442011-08-02T12:30:00.000+07:002011-08-02T14:00:57.778+07:00Lurah Surati Warga untuk Bikin KTP Elektronik<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86 </span>- Setiap kelurahan akan mengirimkan surat panggilan kepada warga untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik untuk wilayah DKI Jakarta. Kelurahan mengundang warga datang ke kantor lurah untuk merekam sidik jari, tanda tangan, pemindai iris, dan berfoto. "Jumlah warga yang datang ke kantor lurah dibatasi setiap hari," kata Kepala UPT Dokumen dan Administrasi Kependudukan DKI Jakarta, Syarifuddin, Selasa, (2/8).<br /><br />Tindakan ini, kata Syarifudin, dilakukan untuk menghindari penumpukan massa di kelurahan. Surat panggilan disampaikan oleh Lurah melalui Ketua RT setempat. "Jadi, hanya warga yang sudah mempunyai KTP Jakarta saja yang bisa dilayani untuk tahap pertama ini," ujarnya.<br /><br />Penduduk yang mendapat surat panggilan wajib datang membawa surat panggilan dan KTP lama yang asli untuk verifikasi. Warga yang tidak datang ke kelurahan karena alasan sakit akan dipanggil ulang. Setiap Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah dibekali masing-masing tiga unit pelayanan e-KTP mobile. Unit layanan khusus ini akan langsung datang ke rumah warga yang bersangkutan. Warga bisa memenuhi panggilan mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. "Jadi, tidak ada alasan warga untuk tidak datang."<br /><br />Setelah pendataan, pemegang KTP akan menerima kembali KTP asli yang lama dan surat panggilan I yang sudah diberi tanda tangan oleh petugas. Pemegang KTP akan dipanggil untuk kedua kalinya untuk mengambil KTP dua pekan berikutnya.<br /><br />Warga yang berdomisili di Jakarta, tetapi memiliki KTP di luar Jakarta tetap bisa membuat KTP elektronik di Jakarta. "Harus membawa surat pengantar dari daerah asal, surat pengantar dari RT dan RW tempat tinggal sekarang baru, melapor ke kelurahan."<br /><br />Pembuatan KTP elektronik akan dilanjutkan secara reguler pada 2012. Warga baru yang tinggal di Jakarta kalau tidak bisa membuat E-KTP sebelum November masih bisa melanjutkan pada 2012. <span style="font-weight:bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-80899392944695419732011-07-31T10:00:00.000+07:002011-07-31T14:33:48.442+07:00Selama Ramadhan, Ruang Kerja PNS akan Dikontrol<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86 </span>- Bulan puasa bukan berarti kinerja pegawai negeri sipil (PNS) boleh menurun. Agar kinerja PNS di lingkungan Pemkot Administrasi Jakarta Barat tetap optimal selama puasa, mekanisme pengontrolan ruangan kerja akan dilakukan. Jika terdapat PNS yang malas-malasan atau pun bolos, bukan mustahil sanksi tegas akan diberikan kepada pegawai yang bersangkutan.<br /><br />“Hal itu kami lakukan agar tidak ada keluhan dan imej yang ada selama ini di masyarakat akan buruknya kinerja dan layanan yang pada saat bulan puasa,” tegas Rustam Effendi, Asisten Pemerintahan Jakarta Barat, Sabtu (30/7) kemarin.<br /><br />Ia juga berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang kedapatan tidak masuk kerja, dan tidak melaksanakan tugasnya dengan optimal saat bulan puasa.<br /><br />“Jelas ketidakhadiran pegawai akan merusak kinerja, khususnya menyangkut layanan masyarakat. Kalaupun masuk biasanya kerja malas-malasan hingga berdampak pada layanan masyarakat tidak berjalan secara optimal,” katanya.<br /><br />Sanksi yang dikenakan berupa sanksi administrasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil berupa pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD).<br /><br />Kepada pegawai yang tidak berpuasa karena keyakinannya berbeda, ia juga mengimbau agar menghormati rekan kerjanya yang berpuasa.<span style="font-weight:bold;">(nez)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-73373803899855603812011-07-06T10:00:00.000+07:002011-07-06T13:46:32.343+07:00200 Sopir Angkot dan Pengojek Senang Dapat SIM Gratis<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> – Sebanyak 200 sopir angkot (angkutan kota) dan pengemudi ojek mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) gratis dari Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (Bazis) Jakarta Barat).<br /><br />” Dengan memiliki SIM yang sah, pengemudi angkot atau pun pengojek motor diharapkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga meningkat,” harap Walikota Jakarta Barat, H. Burhanuddin ketika menyerahkan SIM, di Ruang Serbaguna Mesjid Aas-Shara, kemarin.<br /><br />Selain para pengemudi dan pengojek memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang, tidak melanggar apalagi ugal-ugalan.<br /><br />”Apalagi SIM ini dibiayai berasal dari dana yang diterima Bazis Jakarta Barat, jadi benar-benar harus dimanfaatkan sesuai amanah dari masyarakat, “ jelas Walikota.<br /><br />Ketua Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (Bazis) Jakarta Barat, H. Djamhuri, menjelaskan SIM gratis itu diberikan untuk 155 pengojek motor dan 45 pengemudi angkot dengan tujuan meringankan beban dan mencari nafkahnya lebih tertib dan tenang.<br /><br />”Pengemudi yang memperoleh SIM warga ber KTP DKI dan berdomisili di Jakarta Barat, dilengkapi keterangan tidak mampu dari kelurahan, ” ucapnya.<br /><br />Bazis juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan untuk pelajar SD, SLTP, SLTA, mahasiswa, Majlis Taklim, guru, marbot.<br /><br />Seperti diketahui, dari ZIS 2010, sebanyak 400 siswa 400 pelajar SLTA memperoleh bantuan, masing-masing Rp 150 ribu/bulan dan 175 mahasiswa masing-masing Rp 200/bulan.<br /><br />Perolehan ZIS Jakarta Barat tahun 2010 sebanyak Rp 8,8 miliyar meningkat dibandingkan tahun 2009 sebanyak Rp 8,3 miliar. Tahun 2011 ZIS ditargetkan bisa memperoleh Rp 10 miliar .<br /><br />Tahun 2009 Jakarta Barat menempati peringkat II se DKI dalam perolehan ZIS, sedangkan tahun 2010 peringkat III se DKI Jakarta.<span style="font-weight:bold;">(red/*pkc)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-74925464753454669862011-06-29T19:08:00.000+07:002011-06-29T19:09:14.074+07:00Warga Diminta Waspadai ISPA<span style="font-weight:bold;">JAKARTA, M86</span> - Sudin Kesehatan Jakarta Barat meminta warganya untuk selalu menjalankan pola hidup bersih dan sehat terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terlebih, saat ini tengah memasuki siklus peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dinilai rawan akan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti, rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsillitis hingga laringitis. <br /><br />Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Parwathi Mayun mengtakan, umumnya gejala ISPA dapat berupa, demam, batuk, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri disekitar mata, kesulitan menelan dan nafsu makan yang berkurang.<br /><br />Diungkapkan Parwathi, ciri dari seorang yang terjangkit ISPA biasanya dimulai dengan gejala batuk kering sampai batuk berdahak, suara serak, demam, hidung tersumbat, lemas, letih, radang tenggorokan disertai nyeri di sekitar leher. Sedangkan pola penyeberan virus yang dapat menyebabkan ISPA melalui hidung, mulut dan dituarkan saat si penderita batuk atau bersin.<br /><br />“Bila terkena ISPA dan tidak segera diobati, biasanya akan terjadi komplikasi yang bisa terjadi infeksi yang dapat menyebar pada seluruh sistem tubuh, radang di sekitar amandel, infeksi telinga dan infeksi sinus pada rongga hidung,” ujar Parwathi.<br /><br />Untuk jumlah penderita ISPA sejak Januari hingga akhir Juni ini, berdasarkan data di seluruh puskesmas kecamatan di Jakarta Barat, dikatakan Parwathi terdapat sebanyak 33.368 kasus. Lalu, disusul penyakit otot dan jaringan seperti pegal-pegal dan asam urat sebanyak 7.524, hipertensi sebanyak 6.466, diare 4.486, dan penyakit kulit atau alergi sebanyak 4.349 kasus.<br /><br />“Jika masyarakat mulai merasakan terjangkit penyakit seperti dijelaskan tadi, sebaiknya segera berobat ke puskesmas-puskesmas terdekat. Untuk mencegah terjangkit ISPA, sebaiknya kurangi makanan yang berminyak dan makanlah makanan sehat yang bergizi,” kata Parwathi.<br /><br />Dia juga menambahkan, agar masyarakat selalu dapat menerapkan pola hidup sehat dan bersih seperti, mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita batuk pilek serta menjaga kebersihan tubuhnya. <span style="font-weight:bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-4853967168787454802011-06-17T13:33:00.000+07:002011-06-20T20:34:14.140+07:00Warga Cengkareng Antusias Ikuti Pengobatan Gratis<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86 </span>- Sedikitnya 1.000 warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat datang beramai-ramai ke Komplek Ambon, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat. Jangan salah sangka kedatangan mereka adalah untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan gratis serta bantuan berupa paket sembako dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan Persatuan Tokoh Agama (Patoga) DKI Jakarta yang bekerjasama dengan Yayasan Al Nashihin dan Lions Club.<br /><br />Ketua Patoga DKI Jakarta, Fachrurazi mengatakan, dipilihnya Kecamatan Cengkareng sebagai lokasi kegiatan sosial dikarenakan banyak warganya yang tinggal di wilayah pemukiman kumuh serta berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. “Akibat arus urbanisasi yang tak bisa dibendung setiap tahun penduduk terus bertambah ke Jakarta, ditambah lagi anggaran yang terbatas membuat penanganan masalah kemiskinan ini belum tertuntaskan dengan baik,” ujar Fachrurazi.<br /><br />Meski begitu, dikatakan Fachrurazi, sebetulnya Pemprov DKI Jakarta terus berupaya melalui program-programnya meminimalisir kantong-kantong hunia kumuh serta terus meningkatkan tingkat perekonomian warganya. Namun diakuinya, masih banyak masyarakat miskin yang belum terjangkau sehingga diharapkan dengan kegiatan sosial itu dapat membantu meringankan beban mereka.<br /><br />Untuk itu, diungkapkan Fachrurazi, Patoga yang di dalamnya terdiri dari berbagai kalangan dari multi agama seperti, Islam, Kristen, Hindu, dan Budha menunjukan kepeduliannya terhadap sesama serta turut membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menyejahterakan warganya. “Kami melakukan kegiatan ini tanpa melihat adanya perbedaan baik itu suku, agama, maupun ras. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama,” katanya.<br /><br />Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin mengungkapkan, pihaknya menyambut baik kegiatan sosial untuk membantu warganya, khususnya mereka yang berasal dari kalangan tidak mampu dan tinggal di wilayah pemukiman padat. “Tentu saja kami menyambut baik kegiatan sosial semacam ini. Semoga aksi sosial seperti ini bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” paparnya.<br /><br />Leniawati Sundari (67), warga RT 05/10 Kelurahan Kapuk menuturkan, ia beserta putrinya rela datang ke lokasi pelayanan kesehatan untuk memeriksakan penyakit yang sudah lama dideritanya yakni, sesak nafas. Dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan seperti ini, pasalnya untuk berobat ia tak mempunya uang, hanya pas-pas-an untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Meski lumayan jauh saya rela datang ke sini karena ingin sembuh. Semoga saya bisa sembuh dari penyakit yang saya derita ini," harapnya. <span style="font-weight: bold;">(red/*108csr)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-76354491539798698962011-06-15T18:10:00.000+07:002011-06-16T15:11:05.400+07:00190 Orang Buang Puntung Rokok Sembarangan Didenda<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Bagi Anda seorang perokok, jangan sembarangan membuang puntung rokok di jalan maupun tempat umum lainnya. Pasalnya, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang gencar menggelar Operasi Yustisi Kebersihan (OYK) di setiap wilayah. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, melakukan OYK di terminal Kalideres, seorang perokok yang kedapatan memuang puntung rokok sembarangan dijaring petugas untuk disidang tindak pidana ringan (tipiring) dan dihukum denda.<br /><br />Sebelum operasi digelar, sedikitnya 200 petugas gabungan Sudin Kebersihan, Satpol PP, Perhubungan, TNI dan Polri terlebihdahulu melaksanakan apel gabungan yang dipimpin langsung Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin. Para calon penumpang di terminal Kalideres tak menggubris hal tersebut, termasuk anjuran tidak merokok dan membuang sampah sembarangan melalui sejumlah spanduk yang sudah dipasang petugas terminal jauh-jauh hari sebelum OYK dilaksanakan.<br /><br />“Maaf Mas, tolong ambil lagi puntung rokoknya, pegang aja. Mana KTP-nya saya pegang, ayo ikut saya ke tenda sana sebentar pak,” ungkap petugas saat mendapati warga yang hendak membuang puntung rokok bukan pada tempatnya, Rabu (15/06).<br /><br />Semula pria yang mengaku bernama Horas Sianturi (28) tersebut nampak kebingungan. Pasalnya, pria asal Sumatera Utara ini semula mengaku memiliki KTP DKI dan bukan penduduk ilegal di Jakarta. Ia menyangka, saat itu adalah operasi yustisi kependudukan. Namun ketika dijelaskan saat itu adalah operasi yustisi kebersihan, dia hanya pasrah dan hanya patuh kepada petugas.<br /><br />Ia mengaku tidak tahu kalau ternyata membuang puntung rokok sembarangan juga termasuk pelanggaran. Pria yang mengaku baru tiga bulan tinggal di Jakarta itu tidak menyangka kalau ada operasi buang puntung rokok sembarangan, soalnya selama ini mengira hanya ada OYK bagi yang tidak ber-KTP DKI saja. ”Saya terus terang tidak tahu ada aturan seperti ini di Jakarta. Sepengetahuan saya bagi yang tidak mempunyai KTP DKI Jakarta saja dirazia. Makanya, saya langsung bikin KTP DKI. Eh tidak tahunya, buang puntung rokok juga dirazia,” katanya yang mengaku datang ke Jakarta ingin mengadu nasib ini.<br /><br />Dengan pasrah, pria berperawakan kurus ini digiring ke tenda yang dipersiapkan untuk didata dan mengikuti sidang tipiring. Puntung rokok dijadikan barang bukti persidangan. Dalam OYK itu petugas gabungan berhasil menjaring 190 orang yang membuang puntung rokok sembarangan, 20 orang membuang botol air meneral, 20 membuang sampah plastik dan kertas. Jumlah total yang terjaring 230 orang yang kedapatan membuang sampah sembarang di terminal Kalideres, Jakarta Barat.<br /><br />Kasudin Kebersihan Jakarta Barat, Wahyu Pudjiastuti mengungkapkan, dasar kegiatan OYK tersebut yaitu Perda No 5 tahun 1988 dan Perda no 1 tahun 2001 tentang Kebersihan. Menurutnya, dengan sanksi dari Perda No 5 tahun 1988 berupa kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 50 ribu, terlalu ringan. Berbeda dengan sanksi yang ditetapkan Perda no 1 tahun 2001 berupa kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 5 juta.<br /><br />Wahyu mengungkapkan, sasaran OYK dipilih terminal karena merupakan salah satu tempat persinggahan masyarakat dari segala penjuru. Sedangkan tingkat kesadaran masyarakatnya masih sangat minim untuk membuang sampah pada tempatnya di terminnal.<br /><br />”Jangan heran kalau umumnya terminal sangat kotor oleh sampah. Makanya untuk meminimalisasi joroknya terminal maka kami lakukan OYK ini. Dan kegiatan ini akan rutin dilakukan agar para pembuang sampah sembarangan itu jera,” ungkapnya. <span style="font-weight: bold;">(red/*108csr)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-73835340056978633932011-06-15T10:44:00.001+07:002011-06-16T14:49:04.600+07:00Impor Sapi Distop, Pedagang Daging 'Pusing Tujuh Keliling'<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJweV1I8DXbK8UzhMZ8h539sAkxmkz8N6GCKJCTIO8Hw2a6q-kjzwiCRKKvVMfwYC6d2iI5WBGmFVRbxdh4r-_Oqx2E8NPVwfGusExLscsZE83pl2XhyphenhyphenyKofLZFaidbSXibwhqKuITAdLp/s1600/Pedagang-Daging-Sapi.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJweV1I8DXbK8UzhMZ8h539sAkxmkz8N6GCKJCTIO8Hw2a6q-kjzwiCRKKvVMfwYC6d2iI5WBGmFVRbxdh4r-_Oqx2E8NPVwfGusExLscsZE83pl2XhyphenhyphenyKofLZFaidbSXibwhqKuITAdLp/s200/Pedagang-Daging-Sapi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5618721479829937490" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Penghentian impor daging sapi dari Australia ke Indonesia membuat pedagang daging di pasar tradisional terkena imbas kenaikan harga. Untuk setiap kilogram daging sapi, pedagang harus menanggung kenaikan dari Rp 65.000 menjadi Rp 66.000 per kilogram. Padahal, harga eceran yang dijual pedagang kepada pembeli masih menggunakan harga lama yaitu Rp 65.000 per kilogram. Tak pelak, mereka pun mengaku pusing tujuh keliling.<br /><br />Sudarja (53) pedagang daging sapi di PD Pasar Jaya Cengkareng, Jakarta Barat, mengatakan memang kenaikan harga Rp 1.000 rupiah tersebut tidak terasa jika hanya membeli satu kilogram. Namun, yang menjadi masalah karena pedagang biasa membeli dengan jumlah banyak.<br /><br />“Setiap hari dengan beberapa teman sesama pedagang kami membeli paling sedikit tiga kuintal daging sapi. Jadi bayangkan saja sudah berapa uang yang kami harus tambah akibat kenaikan harga tersebut,” keluhnya, Rabu (15/6).<br /><br />Sudarja yang mengaku sudah berdagang daging di Pasar Cengkareng sejak 1986 mengaku, membeli daging sapi dari wilayah Kosambi dan seputar Tangerang yaitu, Wadas, Karawaci dan Blendung. Ia mengaku tidak berani menaikkan harga karena khawatir pembeli atau langganannya akan pergi.<br /><br />“Tingkat ekonomi masyarakat masih rendah, jika dinaikkan harganya sedikit saja mereka pindah beli ke tempat lain. Saya tidak mau ambil resiko, dan tetap jual daging dengan harga lama yaitu Rp 65.000 per kilogram,” ujarnya.<br /><br />Jika di Pasar Cengkareng pedagang daging tetap bertahan dengan harga lama, tidak demikian halnya dengan pedagang di Pasar Tomang, Grogolpetamburan. Asep Karta (50), salah seorang pedagang, mengaku membeli daging seharga Rp 67.000 per kilogram, kemudian menjualnya kembali Rp 70.000 per kilogram. “Kenaikan harga Rp 3.000 buat masyarakat yang tinggal di seputar Grogolpetamburan yang umumnya orang kaya tidak ada masalah,” paparnya.<br /><br />Namun, untuk jangka panjangnya, demi kestabilan harga daging Sudarja dan Asep meminta pemerintah kembali mengimpor sapi dari Australia. Karena sebentar lagi akan ada lebaran.<br /><br />“Lebaran tahun lalu saja harga daging sapi mencapai Rp 85.000 per kilogram. Kalau tidak ada daging sapi Australia tidak menutup kemungkinan lebaran tahun ini harga daging bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram. Kami khawatir pembeli sepi dan berdampak pada kelangsungan usaha kami,” tandasnya. <span style="font-weight: bold;">(dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-56644828188651566962011-06-14T18:19:00.001+07:002011-06-14T18:19:40.899+07:00Pertengahan Juni Parkir di Jalan Hayam Wuruk Dihapus<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86 </span>- Mulai 20 Juni mendatang, parkir "on street" sepanjang Jl Gajah Mada dan Jl Hayam Wuruk Jakarta akan dihapuskan dan kendaraan pribadi akan diminta untuk parkir di dalam beberapa gedung parkir di sepanjang jalan tersebut.<br /><br />"Saat ini parkir sulit dikendalikan, bisa mencapai tiga lapis. Jadi memang harus dialihkan dari 'on street' ke 'off street' (ke dalam gedung parkir)," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Balaikota DKI Jakarta.<br /><br />Satu lajur parkir on street, kata Pristono, seharusnya dapat digunakan melintas oleh 1.800 kendaraan per jamnya sehingga memarkir kendaraan di jalan seperti yang masih berlangsung hingga saat ini dapat merugikan kendaraan lainnya dan dapat menambah beban kemacetan jalan.<br /><br />Selain itu, kapasitas parkir on street yang seharusnya hanya muat 580 mobil, kerap dipakai hingga 660 mobil sehingga muncul ketidakteraturan di jalanan dan potensi kecelakaan dan kemacetan yang besar.<br /><br />Sementara di sepanjang jalan tersebut terdapat beberapa gedung parkir yang dapat menampung mobil yang membutuhkan area parkir seperti di Gedung Gajah Mada Plasa, Gedung Duta Merlin, Hayam Wuruk Plasa, Grand Paragon dan Lindeteves Trade Center.<br /><br />Jumlah ruas parkir di gedung-gedung tersebut dihitung Dinas Perhubungan mencapai 2.711 mobil dan 2.190 motor, jauh di atas kebutuhan parkir yang berada sepanjang Jl Gajah Mada dan Jl Hayam Wuruk.<br /><br />"Gedung-gedung ini juga sudah menyatakan kesediaannya untuk menampung parkir dari on street," ujar Pristono.<br /><br />Untuk memudahkan para pengguna lahan parkir, papan pengumuman besar akan dipasang di depan gedung-gedung tersebut berisi keterangan berapa sarana ruang parkir yang masih tersisa di gedung itu sebagai informasi.<br /><br />"Kami juga akan memasang rambu-rambu larangan parkir di sepanjang jalan untuk melakukan penindakan ke depannya," kata Pristono.<br /><br />Simultan dengan penertiban parkir itu, Dinas Perhubungan juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan untuk membangun pedestrian atau trotoar yang bersih dan rapi untuk digunakan pejalan kaki menuju atau dari gedung parkir ketempat tujuan.<br /><br />Dinas Perhubungan DKI akan melakukan sosialisasi kepada pengguna mobil selama sebulan mulai 20 Juni hingga 20 Juli sebelum melakukan tindakan tilang bagi mobil yang tetap nekat parkir di ruas jalan-jalan itu, termasuk menderek kendaraan yang melanggar larangan parkir.<br /><br />"Senin tanggal 20 Juni jalan ini sudah harus kosong tapi belum akan ditilang. Sebulan sesudah dipasang rambu baru akan ditilang, yakni tanggal 20 Juli," ujarnya.<br /><br />Dinas Perhubungan juga akan memindahkan para juru parkir (jukir) yang bekerja di ruas jalan-jalan itu menggunakan tiga skenario yang telah disiapkan yaitu pertama para jukir akan ditawarkan tenaganya kepada para pengelola parkir swasta.<br /><br />Alternatif kedua adalah dengan menggunakan jasa para jukir untuk menjaga lokasi parkir yang bukan milik swasta seperti lahan kosong milik Pemprov di sepanjang jalan itu dan alternatif ketiga adalah dengan memindahkan para jukir ke lokasi parkir lainnya.<span style="font-weight: bold;">(red/*b8)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-300989682438013702011-06-13T11:00:00.000+07:002011-06-13T15:29:44.803+07:00230 Orang Terjaring Operasi Kebersihan<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86 </span>- Untuk meningkatkan disiplin masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang serta dalam rangka menjaga kebersihan dan keindahan kota, Sudin Kebersihan Jakarta Barat menggelar Operasi Yustisi Kebersihan (OYK) di Terminal Bus Kalideres, Senin (13/6). Hasilnya, sebanyak 230 awak bus serta pengunjung terminal terpaksa diamankan karena kedapatan membuang sampah secara sembarang.<br /><br />Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Barat, Wahyu Pudjiastuti mengungkapkan, landasan digelarnya OYK mengacu pada Perda No 5 Tahun 1988 dan Perda No 1 Tahun 2001 tentang Kebersihan dengan sanksi ancaman kurungan selama tiga bulan dan denda Rp 5 juta.<br /><br />“Terminal menjadi salah satu lokasi persinggahan masyarakat dari segala penjuru wilayah. Dan dari hasil OYK yang kami laksanakan masih bisa dibilang kesadaran masyarakat sangat minim untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Wahyu ditemui di sela-sela kegiatan OYK, Senin (13/6).<br /><br />Kegiatan yang mengerahkan sebanyak 200 petugas gabungan yang terdiri dari Sudin Kebersihan, Satpol PP, TNI/Polri akhirnya berhasil menjaring sebanyak 230 orang. Mereka terdiri dari 190 orang kedapatan membuang puntung rokok sembarangan, 20 orang kedapatan membuang botol air mineral dan 20 orang kedapatan membuang sampah plastik dan kertas.<br /><br />Untuk sanksi, dikatakan Wahyu, hal itu tergantung dari putusan hakim yang memang disiapkan menggelar sidang tindak pidana ringan (tipiring) dalam kegiatan ini. “Intinya, OYK sebenarnya lebih ditujukan memberikan kesadaran pada masyakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Sebab, menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah melainkan juga tugas pemerintah,” katanya.<br /><br />Saturi (25), salah seorang pengunjung yang terjaring OYK mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika hanya membuang puntung rokok pun dapat dikenakan sanksi. “Saya tidak tahu kalau memang ada aturannya. Terpaksa saya harus mengikuti sidang dan bolos kerja hari ini,” tandas pria yang mengaku bekerja di kawasan Jl Daan Mogot tersebut.<span style="font-weight: bold;"> (dya)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-63074265312862998742011-06-01T17:57:00.002+07:002011-06-01T17:58:23.925+07:00Warga Cengkareng Heboh Temukan Ular Sanca 20 Kg<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOfjDZ4SeLXR5xFFW505zDG2YBUSHGJe4BW7lc5cu6HFLiXPe7sMGUfrYnkDsvCHgALYOLO9MbLABw53eNskz6sBaKKoslXjeLXh8O0zAyepOXigC5iRc67Oz4W2UOIwTddNpoR4BU8sW5/s1600/ular_sanca_.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOfjDZ4SeLXR5xFFW505zDG2YBUSHGJe4BW7lc5cu6HFLiXPe7sMGUfrYnkDsvCHgALYOLO9MbLABw53eNskz6sBaKKoslXjeLXh8O0zAyepOXigC5iRc67Oz4W2UOIwTddNpoR4BU8sW5/s200/ular_sanca_.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5613203980871706002" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Seekor ular sanca kembang sepanjang enam meter dengan berat 20 kilogram gegerkan warga Cengkareng, Jakarta Barat. Kontan saja, ular yang sedang berjalan di saluran air itu membuat para sopir dan kernet angkutan umum yang biasa mangkal di perempatan Cengkareng atau tepatnya dekat pusat perbelanjaan Ramayana, dibuat sibuk dengan hewan melata tersebut.<br /><br />Dame Anas Siregar (45), sopir Kopaja yang sedang mangkal dekat lokasi penemuan ular, mengatakan ular berbisa itu ditemukan sekitar pukul 13.00. Saat itu ia yang sedang nongkrong dengan kelima rekannya dikejutkan dengan teriakan orang yang ketakutan melihat ular.<br /><br />Mendengar teriakan itu, Dame dibantu rekan-rekannya langsung ke lokasi keberadaan ular dan memburunya. “Ketika saya lihat ular tersebut sedang menyusuri saluran air dan hendak masuk ke gorong-gorong,” ungkap Dame, Rabu (1/6).<br /><br />Namun, upaya penangkapan ular itu tidak mudah. Bahkan, saat dijerat kepala ular betina itu dengan tambang plastik, justru ular melawan dan berusaha mematuk dirinya. Setelah berjuang selama satu jam, ular tersebut akhirnya berhasil ditangkap.<br /><br />“Setelah ditangkap ular tersebut juga tetap melawan dengan melilit badan dan tangan saya. Tapi berkat bantuan teman-teman akhirnya lilitan ular tersebut berhasil dilepas, dan selanjutnya kami bawa ke rumah,” jelasnya.<br /><br />Ular tersebut saat ini diamankan di kediaman Dame di RT 08/01, Kelurahan Rawabuaya, Kecamatan Cengkareng. Dame menambahkan, rencananya ular tersebut akan dijual bila ada yang berminat. “Saya juga bingung memeliharanya. Jadi bila ada yang minat saya jual saja,” tandasnya. <span style="font-weight: bold;">(nez)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-48628425114667533022011-05-31T18:00:00.000+07:002011-05-31T21:57:48.760+07:00Pedestrian Jl S Parman Dijadikan Lahan Parkir<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Warga dan pengguna pedestrian di Jl S Parman, Slipi, Palmerah mengeluhkan keberadaan minimarket dan kantor perusahaan jasa pengiriman yang kerap menjadikan pedestrian di wilayah itu sebagai lahan parkir bagi konsumen maupun armada milik kedua perusahaan tersebut. Alhasil, para pejalan kaki pun merasa terganggu saat melintasi pedestrian di kawasan tersebut.<br /><br />Luhut (40), warga RW 03 Kelurahan Slipi menuturkan, sebagai pejalan kaki, dia dan warga lainnya sangat keberatan jika areal untuk para pejalan kaki itu justru dimanfaatkan untuk parkir kendaraan para konsumen maupun armada milik kedua perusahaan tersebut. Terlebih kendaraan yang parkir lebih dari 10 kendaraan. <br /><br />Ironisnya, kondisi demikian sudah berlangsung selama hampir dua tahun tanpa ada tindakan dari pihak kelurahan maupun kecamatan setempat. “Saya dan warga di sini jelas keberatan dengan kendaraan yang parkir di pedestrian karena mengganggu para pejalan kaki,” ujar Luhut, Selasa (31/5).<br /><br />Selain membuat sulit para pejalan kaki, diungkapkan Luhut, akibat beban kendaraan itu, pedestrian pun kini terlihat rusak. Agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah, dirinya mengimbau pihak terkait segera mengambil tindakan untuk melakukan penertiban.<br /><br />Camat Palmerah, Hatoya mengatakan, pihaknya belum mengetahui jika pedestrian di Jl S Parman dari arah Slipi menuju Grogol itu dijadikan lahan parkir oleh pihak tertentu. “Kami segera cek ke lapangan. Jika memang benar dijadikan areal parkir tentu akan kami tertibkan. Pedestrian diperuntukan bagi pejalan kaki,” tegas Hatoya. <span style="font-weight: bold;">(nez)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-40867852882587708262011-05-31T16:30:00.000+07:002011-05-31T21:44:26.775+07:00Pedagang Obat Ilegal Resahkan Warga Tambora<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Maraknya pedagang obat kuat dan obat racikan ilegal di Jalan Kalianyar Raya, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, membuat warga setempat resah. Sebab, selain warga tidak mengetahui izin usaha yang dipegang pedagang obat, warga juga mempertanyakan kelegalan obat, sertifikasi dan latar belakang pendidikan pedagang obat tersebut.<br /><br />“Buat kami keberadaan para pedagang tersebut cukup vulgar, karena terang-terangan berjualan di pinggir jalan. Kalau dibiarkan efeknya dapat berdampak negatif pada anak-anak kami dan masyarakat lainnya,” ungkap Yanto, Ketua RW 01, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.<br /><br />Ia meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku salah satu unit yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut segera menertibkannya. Sebab dengan jumlah pedagang yang jumlahnya sekitar 10 orang, dikhawatirkan berdampak buruk pada masyarakat selaku konsumen.<br /><br />Kabag Peraturan Perundang-Undangan BPOM, Budi Djanu Purwanto, mengungkapkan bukan hanya BPOM yang berwenang menangani perdagangan obat tersebut. Tapi, kepolisian juga berhak. Ia juga mengaku, sejak 10 tahun BPOM dibentuk, pihaknya setiap tahun menangani kasus obat dan makanan maksimal 400 kasus.<br /><br />Sedangkan untuk sanksi pidana, selama periode 2009 sampai Juli 2010, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM telah melakukan proses pro justisia terhadap 65 kasus pelanggaran tindak pidana di bidang pangan yang meliputi kasus pangan tanpa izin edar, pangan mengandung bahan berbahaya dan pangan kadaluarsa. Disinggung presentasi kasus antara obat dan makanan yang paling banyak ditangani, Budi mengatakan pada umumnya hampir sama.<br /><br />“Sejak otonomi daerah kewenangan di bidang kesehatan, izin apotek, toko obat dan lainnya yang menyangkut kesehatan sudah dilimpahkan pada pemerintah kota masing-masing. Untuk itu, ia meminta benar-benar serius dalam penanganannya agar tidak berdampak pada masyarakat,” harapnya. <span style="font-weight: bold;">(nez)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-45585058919927354682011-05-28T14:46:00.001+07:002011-05-28T14:46:50.322+07:00Tangerang Ikut Bikin Kemacetan di Jakarta<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86 </span>- Sebagai daerah penyanggah Ibukota, wilayah Tangerang ikut berkontribusi penyebab kemacetan di Jakarta. Menurut data Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) saban harinya ada 850 ribu kendaraan dari Tangerang masuk ke wilayah DKI.<br /><br />"Tangerang juga jangan lupa kalau Jakarta ini bukan hanya milik Pemprov Jakarta sendiri. 850 ribu kendaraan masuk setiap harinya dari Tangerang. Angkutan umum dari Tangerang juga sering masuk ke Jakarta," ucap Ketua DTKJ, Azas Tigor, akhir pekan lalu.<br /><br />Dikatakannya, Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya sudah membuat kebijakan dan tidak bisa dicabut begitu saja. Seharusnya, kata Tigor, Kementrian Perhubungan (Kemnhub) mengerti persoalannya.<br /><br />"Kemenhub bisa mengaktifkan angkutan barang dengan kereta api atau kapal," katanya.<br /><br />Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai angkutan berat jarak jauh ini dinilai tidak memberikan kontribusi bagi Pemprov DKI.<br /><br />DTKJ menambahkan agar pihak Organda jangan melihat ini hanya secara parsial karena ini untuk kepentingan masyarakat Jakarta.<br /><br />Menurutnya bila angkutan berat beroperasi pada malam hari tidak ada masalah, terlebih sudah ada surat dari Dirjen Perhubungan Darat. <span style="font-weight: bold;">(red/*b8)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-47312915407258609682011-05-28T14:39:00.000+07:002011-05-28T14:40:05.164+07:00Gubernur Ajak Ormas Islam Jaga Kerukunan<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Tidak bisa dipungkiri konflik keagamaan sangat rentan terjadi di Indonesia. Namun, untungnya benturan yang disebabkan masalah agama dan sosial selalu bisa dihindari di DKI Jakarta. Ini tak lain berkat dukungan dari seluruh elemen masyarakat termasuk salah satunya organisasi berbasis keagamaan yang ikut menjaga kerukunan di ibu kota.<br /><br />“Sebagai salah satu organisasi keagamaan JATMI memiliki jaringan yang sangat luas dan berpengaruh. Jakarta sebagai kota yang multi etnis, multi budaya dan multi agama sangat membutuhkan keberadaan organisasi berbasis keagamaan untuk turut membantu menciptakan DKI Jakarta sebagai wilayah yang aman, damai, tenang dan nyaman,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat menghadairi pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jam`iyah Ahli Thoriqoh Mu`tabaroh Indonesia (JATMI) di Kelurahan Cengkarengbarat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (28/5).<br /><br />Fauzi juga meminta, keberadaan JATMI DKI Jakarta yang selama ini jadi mitra strategis Pemprov DKI Jakarta, untuk melaksanakan konsolidasi vertikal di wilayah kerja organisasi dan melaksanakan program kerja organisasi yang dapat membesarkan organisasi dan sosial kemasyarakatan di DKI Jakarta.<br /><br />"Pada prinsipnya sebagai pimpinan di DKI Jakarta, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada umat Islam ibu kota, dan kiranya juga JATMI tetap jadi mitra Pemprov DKI Jakarta untuk tetap menjaga kerukunan beragama,” harapnya.<br /><br />Ketua Umum DPP JATMI, Nukman Muhasyim, mengatakan sebagai organisasi keagamaan JATMI akan selalu mendukung pemerintah termasuk Pemprov DKI Jakarta untuk selalu menciptakan kondisi suasana yang selalu kondusif.<span style="font-weight: bold;"> (rob)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-73601236637561697262011-05-25T13:25:00.000+07:002011-05-25T17:58:51.858+07:00Warga Korban Busway Belum Mendapat Santunan<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Zeera, seorang remaja putri berusia 18 tahun, warga Jalan Jembatan Besi 1 RT 01/RW 02 Jakarta Barat tewas terlindas bus Transjakarta di Jalan S. Parman di depan Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 23 Mei 2011 pukul 09.00 WIB sampai sekarang keluarganya belum mendapat santunan.<br /><br />Namun pihak keluarga akan mengurusnya ke pihak Jasa Raharja. Tapi keluarga korban masih berduka. Orang tuanya masih shock dan histeris bila mengingat peristiwa tragis tersebut.<br /><br />Seperti berita sebelumnya, korban tewas beberapa saat setelah jatuh dari sepeda motor Honda (B 5939 BH) yang dikendarai ibunya, Sunjana alias Sianthok (55).<br /><br />Kasatlantas Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Polisi Sungkono kepada wartawan mengatakan, Sunjana masuk ke jalur busway dan tersenggol Transjakarta koridor 9 jurusan Pinang Ranti - Pluit. Sunjana bermaksud menghindari lobang.<br /><br />"Dia hilang keseimbangan. Sunjana jatuh ke kiri, anaknya jatuh ke kanan yang dari arah belakang melintas bus Transjakarta. Korban meninggal di tempat kejadian," kata Sungkono.<br /><br />Korban luka parah di bagian kepala dan perut. Bus Transjakarta bernomor polisi (B 7011 IV) yang dikendarai D. Waldiono (44), kini diamankan Polisi. Sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. <span style="font-weight: bold;">(red/*jno)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5612299358843667229.post-18447217904102586072011-05-25T08:44:00.000+07:002011-05-25T08:45:02.204+07:00Memalukan Calon Abnon Tidak Hafal Pancasila<span style="font-weight: bold;">JAKARTA, M86</span> - Ratusan peserta pemilihan abang dan none (abnon) tingkat kota administrasi Jakarta Barat dinyatakan gugur dalam seleksi tahap pertama. Dari 203 peserta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi, 50 persen di antaranya dinyatakan gugur karena minimnya wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum. Yang lebih memprihatinkan lagi, ada para calon abnon yang tidak hafal sila-sila dalam Pancasila.<br /><br />Hal itu diungkapkan Rengga Krianto, abang Jakarta Barat 2010, yang menjadi panitia seleksi Abang None (Abnon) Jakarta Barat 2011. Ia menuturkan, banyaknya calon abnon yang gugur terjadi saat seleksi awal, di mana panitia mengujikan tes pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, serta profil tokoh. Dengan tes yang menguji kecepatan dan ketepatan berpikir itu, diakuinya cukup mengecewakan.<br /><br />“Banyak yang gugur saat tes pengetahuan umum digulirkan. Ironisnya, jika pertanyaannya mengenai kehidupan selebritis, para peserta umumnya dapat menjawab dengan cepat dan tepat,” ujar Rengga.<br /><br />Saat ini, dikatakan Rengga, dari seleksi I yang dilakukan, tersisa sebanyak 65 peserta. Rinciannya, 25 peserta abang dan 40 peserta none. Dalam seleksi selanjutnya, sambungnya, untuk peserta abang akan gugur sebanyak 5 orang dan 20 orang untuk peserta none. “Nantinya kami akan menetapkan sebanyak 15 pasang dari Jakarta Barat untuk disertakan dalam final abnon yang diselenggarakan 10 Juni nanti,” katanya.<br /><br />Kepala Sudin Pariwisata Jakarta Barat, Arie Fatah mengungkapkan, tes pengetahuan umum dan wawasan kebangsaan serta wajib hafal lagu Indonesia Raya serta butir Pancasila ditujukan menumbuhkan dan menanamkan rasa nasionalisme. “Abnon terpilih merupakan generasi muda yang diharapkan dapat mengemban tugasnya sebagai duta pariwisata dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Kami berharap, Abnon dari Jakarta Barat akan keluar sebagai pemenang Abnon DKI Jakarta,” tandasnya.<span style="font-weight: bold;"> (jek)</span>REDAKSIhttp://www.blogger.com/profile/12846747398629642351noreply@blogger.com0